48. Exam

45K 3.8K 124
                                    

komen next disini yuk👉🏻
biar aku makin semangat ngetiknya😭

jangan jadi sider ya please😔
bantu up cerita ini juga sampai sukses🥰

•••

Ujian Akhir Semester SMA Star High berlangsung selama 8 hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ujian Akhir Semester SMA Star High berlangsung selama 8 hari. Dan selama 8 hari itu pula, Arsen dan Alanna memutuskan untuk memberi sedikit jarak di antara mereka karena fokus akan ujian. Pertemuan mereka tidak lebih dari belajar bersama. Untuk mengirim pesan pun tidak lebih dari saling menyemangati, dan juga saling mengingatkan kesehatan mereka satu sama lain.

Hari ini bertepatan di hari terakhir ujian semester. Karena ujian hari ini hanya satu mata pelajaran dan di mulainya pukul 8 pagi, seperti biasa, sebelum masuk ruangan ujian, mereka bertujuh menyempatkan diri untuk membaca kembali materi yang akan di uji nantinya di kursi tribun lapangan Basket.

"Kok gue deg-deg an ya?" ujar Pangeran sambil memegangi dadanya.

Panji menatap Pangeran dengan tatapan bingung. "Kenapa lo? Di samperin malaikat?"

Pangeran melotot. "Astaghfirullah, Panjul! Lo kira gue mau mati? Gue deg-deg an karena hari ini ujian terakhir bego!"

Panji manggut-manggut. "Oh kirain apa. Ya abis muka lo kayak orang lagi di kejar ajal aja, kan ngeri."

"Oh ya, bentar lagi kan libur akhir tahun nih, barbeque-an yuk!" ajak Gerald. "Sekalian aja pas tahun baru gitu biar seru."

"Astaghfirullah Gerald nggak boleh!" jawab Pangeran.

Gerald mengerutkan dahinya. "Apanya?"

Pangeran duduk tegap kemudian berdehem. "Gerald dengerin ya, kita sebagai umat muslim itu nggak boleh ngerayain tahun baru, itu sama sekali bukan tradisi kita. Lo lupa?"

Samudra melirik Pangeran. "Hmm mulai, meng-cosplay jadi ustadz nih bocah."

"Iya tau. Yang bilang mau ngerayain tahun baru itu siapa, opet? Gue kan cuma ngajak barbeque-an pas tahun baru, bukan ngerayain. Kalo ngerayain, ya udah gue perjelas, sekalian aja gue beli petasan se-truck."

"Ya tapi tetap aja nggak boleh. Dosa, Gerald. Dosa. Astaghfirullah."

Gerald membuang nafas kasar. Dari pada ia menghabiskan tenaganya hanya untuk meladeni Pangeran, lebih baik ia menurut saja. "Iya deh. Terserah lo."

Di saat Pangeran menceramahi Gerald, mereka semua menatap Pangeran dengan tatapan takut dan tidak percaya. Pasalnya, mereka tidak pernah melihat Pangeran berubah menjadi religius seperti ini dan itu membuat Pangeran menjadi bingung sendiri.

"Ngapain lo semua ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Pangeran.

Samudra menahan senyum. "Lo sadar nggak lo udah ber-istighfar 3 kali hari ini?"

ARSENIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang