3. Pertanyaan tanpa jawaban

9.4K 627 2
                                    

"Bagaimana aku bisa menjawabnya jika jawabannya saja aku tak punya,
Ya Allah pertanyaan tanpa jawaban ini membuatku mati rasa, bantulah hamba Ya Allah"

––– ARAFASYA –––
© Auliariskamaula

Setelah hening sesaat akhirnya sebuah pertanyaan mengejutkan keluar dari mulut pemuda berkemeja biru dongker itu.

"Maukah kamu menjadi teman hidupku?" tanya pemuda itu yang membuat semua orang terkejut bukan main terutama Ara.

Hening.

Tidak ada suara dari siapapun setelah pertanyaan tersebut keluar.
Sampai akhirnya Farel berusaha menguasai kembali ruangan yang seketika terselimuti kecanggungan karena pertanyaan tersebut.

"Wahh wahh masyaallah, ini pertanyaan paling luar biasa ini, gimana tuh Ka Naura jawaban lamaran dadakan dari Mas nya itu?" kata Farel.

Suasana mulai kembali seperti semula, bahkan sekarang terdengar ciee ciee dari seluruh orang yang menunggu jawaban Ara.

Pemuda tersebut sudah mulai gugup karena Ara tak kunjung memberi jawaban atas pertanyaan nya.

Sementara Ara, sedang dilema dalam hatinya, berbagai pertanyaan muncul di kepalanya.
' siapa pemuda itu? '
' apa yang harus aku jawab?'
' ya Allah bagaimana ini'

Dan segudang pertanyaan lainnya yang muncul dikepalanya.
"Bagaimana aku akan menjawabnya sedangkan jawabannya saja aku tak punya, ini terlalu mengejutkan ku Ya Allah, Ya Allah bantulah hamba" batin Ara bersuara.

Ara masih diam memikirkan jawaban pertanyaan tersebut, sampai suara Farel membuatnya kembali sadar dari rasa terkejut dan bingungnya.

"Ka Naura jangan lama-lama terkesimanya,udah ditungguin tuhh sama calon imam" kata Farel yang membuat seisi ruangan tertawa dan ber ciee ciee menggoda Ara.

"Hmmm, saya tidak bisa menjawabnya disini, silahkan jika Anda serius dengan pertanyaan Anda barusan datanglah ke rumah saya dan menghadap langsung ke ayah dan bunda saya" jawab Ara sambil menunduk.

Jawaban Ara kontan membuat seluruh ruangan kembali ramai dengan suara suara menggoda Ara dan pemuda tersebut.

Sementara pemuda tersebut tersenyum tipis, sangat tipis sampai tidak terlihat siapapun, ketika mendengar jawaban Ara, kemudian pemuda tersebut berkata yang membuat ruangan bertambah ramai.

"Baiklah, insyaallah malam ini saya akan datang ke rumahmu untuk menyampaikan niat baik saya dihadapan orang tua mu" kata Ilham.

Ya... Pemuda tersebut adalah Ilham.
Akbar Ilham Narendra, seorang dokter tampan namun terkenal dingin dan cuek.

Entah mendapat keberanian dari mana Ilham melamar wanita dihadapan orang banyak dan diacara seperti ini.

"Wahh wahh pulang launching buku dapet calon imam,asikk tuhh, haha" kata Nadya menggoda Ara yang ikuti gelak tawa orang yang ada disana.

"Mba editor dan Mba marketing kayaknya keinginan dapat undangan segera dari Ka Naura bakal tercapai dalam waktu dekat ini" kata Farel yang ikut menggoda Ara dan gelak tawa kembali menghiasi ruangan itu.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang