"Pada dasarnya tidak semua tahu itu melegakan, dan tidak semua ketidak tahuan itu meresahkan, karena terkadang ketidak tahuan lebih melegakan daripada harus mengetahui hal yang menyakitkan"
–––– ARAFASYA ––––
© AuliariskamaulaPelajaran berjalan dengan baik dan tenang, teman teman baru Ara pun welcome kepada Ara dan itu membuat Ara lega dan bahagia.
Pelajaran telah usai 10 menit yang lalu, Bu Diana juga telah keluar kelas sejak 5 menit yang lalu.
Ara, Nina, Alika, dan Alina sudah berada di luar kelas, saat ini mereka sedang duduk di kursi panjang yang ada di depan kelas mereka."Ke kantin yuk, Gue laper nihh" ucap Alika.
"Iya bener tuh, Gue juga laper tau" ucap Alina menimpali perkataan Alika.
Ara tersenyum dibalik cadarnya melihat kedua sahabat barunya itu, menurutnya Alika dan Alina sudah seperti dua anak kembar saja.
Alika Salshabilla Adriani dan Alina Cantika Izzah, dua gadis dari keluarga yang berbeda namun sangat kompak dan selalu sama dalam hal apapun membuat keduanya seperti anak kembar.
Bersahabat dari kecil dan bertetangga menjadikan keduanya selalu bersama sama, Alika 1 bulan lebih tua dari Alina, mereka tumbuh bersama, sekolah dari SD sampai Kuliah selalu sama sama, bermain kemana mana selalu sama sama, benar benar seperti anak kembar."Ya udah yuk ke kantin, Gue juga pengen makan" ucap Nina setuju.
"Ra ikut yuk ke kantin" ajak Alina.
"Emm maaf kayaknya ga bisa ikut deh, Aku ada urusan jadi harus pergi sekarang" jawab Ara.
Nina menatap Ara dengan tatapan selidik, setahunya hari ini Ara tidak ada jadwal apapun, dan tidak seperti biasanya Ara pergi tanpa mengajaknya.
"Urusan apa?? Gue gak diajak?" tanya Nina.
Ara gelagapan menjawab pertanyaan Nina, haruskah Ia berbohong lagi?, Ia sudah banyak berbohong hari ini.
"Emm... itu.. Aku ada janji mau ketemu temen lama dari pondok yang lagi ke Jakarta" jawab Ara sedikit gugup.
"Kalo gitu kita ikut dong, kita juga kan pengen kenalan sama temen Lo Ra" ucap Alika.
"Ehh... Nanti aja ya, ini Aku mau nganterin dia ngurus sesuatu, kenalannya nanti aja" jawab Ara berusaha untuk tenang.
"Ya udah hati hati, kalo ada apa apa kabarin Gue ya Ra" putus Nina.
Ara mengangguk kemudian mengucap salam dan pergi meninggalkan ketiga sahabatnya, dan Nina merasa ada yang kurang beres dengan sahabatnya itu.
Ara menghentikan taksi dan memasukinya, setelahnya memberikan alamat tujuannya kepada supir taksi.
Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya Ara sampai di tempat tujuannya, Ara membayar taksi dan keluar dari taksi.
Ara menghela nafas panjang berusaha untuk menguatkan dirinya apapun nanti yang terjadi.Ara berjalan memasuki gedung serba putih dengan 3 lantai yang menjulang tinggi dan kokoh, di dalamnya banyak orang orang yang berobat, berkonsultasi, atau hanya sekedar menjenguk kerabatnya.
Gedung yang akan menjadi tempat para wisudawan fakultas kedokteran ataupun keperawatan mencari pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAFASYA
Spiritual[ ⚠Romance act - Spiritual ] Cinta adalah fitrah manusia yang Allah berikan kepada setiap hamba-Nya, namun bagaimana dengan cinta yang melibatkan banyak hati?? Seperti senja yang hadir dengan penuh makna, kamu hadir menawarkan jalan untuk kita bersa...