22. Rahasia Ara

6.7K 382 3
                                    

"Semuanya akan baik-baik saja, hatiku berkata akan baik-baik saja, namun keadaan tak pernah mau untuk membenarkan kata hati, karena nyatanya, kau lebih pandai menyembunyikan rahasia, hingga kini membuat banyak orang terluka"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

Ara merasakan kepalanya sangat sakit, darah mengalir dari hidungnya.
Di dalam kamar mandi yang ada di kantin fakultas, Ara berusaha menjaga kesadarannya.
Setelah sakit kepalanya tak terlalu sakit, darah juga sudah berhenti mengalir, Ara segera keluar kamar mandi dan kembali ke meja tempat Nina dan Riyan menunggunya.

Belum sampai ke tempat Nina dan Riyan menunggu, pandangan Ara berkunang-kunang, hingga akhirnya semuanya gelap dan Ara terjatuh ke lantai.

***

Nina dan Riyan yang mendengar teriakkan minta tolong dari seseorang segera mencari sumber suara, betapa terkejutnya mereka melihat Ara yang sudah tergeletak di lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah.

"Ara....!!!" teriak Nina dan langsung lari mendekati tempat Ara pingsan.

Riyan yang tak kalah terkejut juga langsung menyusul Nina mendekati Ara.
Tak lama, Ilham juga mendekati kerumunan orang yang sudah mengerumuni Ara.

"Bang Ilham... Kok Lo ada disini Bang?" tanya Riyan melihat Ilham ada disana.

"Jangan banyak tanya, cepat bantu saya bawa Ara ke rumah sakit" ucap Ilham sambil mengangkat tubuh Ara dan membawanya keluar dari kerumunan orang dengan Riyan dan Nina mengekor di belakangnya.

Ilham panik, Ilham khawatir, kejadian seperti di kafetaria dulu terulang lagi.
Darah yang mengalir dari hidung Ara membuat Ilham menduga-duga.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan kamu Ra?, Kamu sakit apa?" tanya Ilham dalam batinnya.

Ilham memasukkan Ara ke mobil dengan Nina mengikuti.
Riyan juga ikut dalam mobil Ilham dan memilih meninggalkan mobilnya.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Ilham menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit Mitra Medika yang merupakan rumah sakit terdekat dari Universitas Indonesia.

***

Riyan yang duduk di samping Ilham sedikit bingung, sesekali melirik Ilham yang terlihat sangat panik dan khawatir.
Batinnya bertanya-tanya tentang sebenarnya ada apa diantara Ilham dan Ara, kenapa mereka terlihat sangat dekat dan saling mengenal, dan sekarang Ilham terlihat seperti orang kesetanan ketika melihat Ara pingsan.

"Kenapa Bang Ilham terlihat sangat panik?, Ada apa sebenarnya diantara Bang Ilham dan Ara?" batin Riyan bertanya-tanya.

***

Mobil Ilham sampai di depan pintu lorong IGD Rumah Sakit Mitra Medika.
Ilham segera turun dan memanggil suster untuk membawakan brankar.

Beberapa suster langsung berlari ke arah Ilham dengan membawa brankar, Ilham segera mengeluarkan Ara dari mobilnya dan membaringkannya di atas brankar.
Dengan segera tiga suster tersebut mendorong brankar Ara menuju IGD.

***

Fikri baru selesai memeriksa kondisi pasien nya, entah ada apa perasaannya menjadi tidak enak.
Saat melewati lorong IGD, Fikri dikejutkan dengan seseorang di atas brankar yang sedang di dorong menuju ruang IGD.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang