16. Story of Nina

6.2K 338 0
                                    

"Kamu terlalu asyik dengan lukamu sendiri, hingga kamu tidak sadar jika disekitar mu ada luka yang lebih besar dari lukamu"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

Tiga hari berlalu

Sudah dua hari Ara tidak masuk kuliah dikarenakan sakit, kondisi badannya tumbang setelah acara pertemuan dua keluarga tiga hari yang lalu.
Mungkin karena kehujanan dan beban pikiran yang akhirnya membuat Ara menjadi tumbang dan jatuh sakit.

Saat ini Ara sudah siap untuk berangkat kembali ke kampus nya, dengan senyum yang mengembang Ara berjalan keluar kamar menuju meja makan.
Meski hatinya belum sembuh dari luka, meski penyakit itu terus bersarang di kepalanya, namun kehidupan Ara harus tetap berlanjut tidak peduli dengan luka yang masih menganga, Ara yakin Allah selalu bersama nya.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi Ayah, Bunda, Ka Fikri, Ka Zaki" sapa Ara ketika sudah sampai di meja makan.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, pagi Dek" jawab Ayah, Bunda, Fikri, dan Zaki kompak.

"Yakin mau masuk kuliah hari ini Dek?, Kamu kan belum sehat benar" ucap Ayah.

"In Syaa Allah yakin Ayah, lagipula Ara sudah sehat kok" jawab Ara setelah duduk manis di sebelah Zaki.

Sarapan pagi berjalan dengan tenang tanpa suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu dengan piring.
Sampai akhirnya sarapan selesai dan semuanya kembali bersiap untuk menjalankan aktivitas masing-masing.

"Bener mau nyetir sendiri Dek?" tanya Bunda ketika Ara sudah akan menyalaminya.

"Iya Bunda, gak papa kok" jawab Ara sambil tersenyum dibalik niqabnya.

Bunda Arini akhirnya hanya dapat menghela napas berat, meski masih sedikit khawatir dengan putrinya itu, namun apa boleh buat.

"Ya sudah Ara berangkat duluan ya, assalamu'alaikum" pamit Ara ketika selesai menyalami tangan Ayah, Bunda, dan kedua kakaknya itu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

***

Hari ini memang ada mata kuliah pagi, jadi mau tidak mau Ara harus bergegas menuju kampus nya, jika tidak Ia bisa saja terlambat dan berakhir di hukum.

Jalanan ibukota memang tidak pernah sepi, selalu saja macet entah jam berapa pun itu, dan untungnya Ara berangkat lebih pagi, jadi tidak terlalu terjebak kemacetan yang tidak ada akhirnya.

Hampir 30 menit perjalanan Ara dari rumahnya menuju ke kampus nya, akhirnya Ara bisa bernapas lega ketika sampai di kampusnya.
Ara segera memarkirkan mobilnya di tempat parkir fakultas kedokteran, setelah mobilnya terparkir rapi, Ia segera turun dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya.

"Assalamu'alaikum" salam Ara ketika memasuki ruang kelasnya yang sudah ramai.

"Wa'alaikumussalam" jawab sebagian orang yang ada di dalam ruang kelas sedangkan sebagian lainnya lebih memilih kembali asik dengan kegiatannya masing-masing.

"Naura..!!" pekik Alika dan Alina yang langsung berdiri dan menghampiri Ara.

"Lo udah sehat?, Udah gak sakit?, Kenapa sampai sakit sih?, Maaf yaa kita ga bisa nengokin Lo karena banyak tugas banget" ucap Alika dengan beruntun.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang