30. Tentang Rindu

8.6K 441 9
                                    

"Aku mencintaimu karena Allah, dan aku juga merindukanmu karena Allah"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

🎶 Spesial pake musik jadi bisa baca sambil dengerin musiknya 🎶

I

lham duduk bersandar di kursi yang ada dalam ruangannya, memejamkan matanya sejenak untuk mengurangi rasa lelahnya.
Tiga operasi yang telah dijadwalkan dan dua operasi Cito hari ini membuat tubuhnya merasa sangat lelah dan pegal-pegal.

Ilham menghela napas panjang, dilihatnya jam tangan yang melingkar ditangannya menunjukkan pukul 17.00 yang berarti matahari akan tenggelam sebentar lagi dan berganti dengan malam.

Ilham bangkit dari duduknya, kemudian berjalan kearah kaca jendela yang ada di ruangannya.
Dari kaca jendela besar itu, Ilham bisa melihat pemandangan kepadatan ibukota di bawah senja yang indah.
Ilham mengangkat sudut bibirnya untuk tersenyum, tangannya merogoh saku jas dokter yang dikenakannya untuk mengambil ponsel.

Cekrek..!!
Cekrek..!!
Cekrek..!!

Tiga foto keindahan Kota Jakarta disaat senja berhasil diabadikan nya.
Ilham menghela napas berat, dengan senyum yang masih mengembang dan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya, pikiran Ilham terbang pada seseorang yang kini menghuni hatinya.

Denyut rindu kembali menghampirinya, mengingat jika wanitanya sangat menyukai senja kembali membuat Ilham merasakan rindu yang mendalam.

Tak ingin berlama-lama dengan rindunya yang tiada ujungnya, Ilham membalikkan badan dan meraih tas kerjanya untuk meninggalkan ruangan tersebut.

Dokter tampan itu berjalan menuju parkiran mobilnya dengan jas dokter yang masih menempel di tubuhnya, tidak sedikit yang memilih untuk menghentikan aktivitasnya sejenak hanya untuk sekedar menatap dokter idola rumah sakit ini.

"Ganteng banget..!!"

"Ya Allah mau dong jadi istrinya, istri kedua juga gak papa"

"Ma Syaa Allah, sungguh sempurna ciptaan Allah"

Dan bisik-bisik yang lain, itu sudah biasa terjadi jika Ilham berjalan dengan gayanya yang benar-benar membuat siapapun meleleh.

Ilham menghela napas berat, risih rasanya menjadi pusat perhatian seperti itu, tapi yaa mau bagaimana lagi itu sudah resiko memiliki tampang diatas rata-rata.

***

Di bawah langit senja saat ini, Ilham mengendarai mobilnya menuju suatu tempat untuk menemui seseorang.
Tidak lebih dari satu jam Ilham sudah tiba di tempat tujuannya, dengan segera Ia memarkirkan mobilnya dan turun dari mobil.

Rumah Sakit Mitra Medika.

Ya, itu tempat yang dituju Ilham saat ini, berjalan menuju ruangan seseorang yang saat ini benar-benar mengusik hatinya.

"Baru pulang?" tanya seseorang dari samping Ilham.

Ilham menoleh untuk melihat siapa yang bertanya, senyumannya terbit ketika melihat siapa yang bertanya padanya.

"Iya, baru pulang" jawab Ilham.

Wanita cantik dengan jas dokter yang dikenakannya itu tersenyum, kemudian mengangguk paham.

"Dari mana?" tanya Ilham pada wanita itu.

"Dari kamar pasien, habis ngecek aja" jawab wanita itu.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang