11. Teman baru

7K 377 2
                                    

"Sahabat terbaik adalah dia yang selalu mengingatkanmu pada kebaikan. Sahabat terbaik adalah dia yang ketika kau berada didekatnya Allah dan surga juga terasa di dekatmu"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula


Pagi hari ini Ara sudah siap dengan atasan baju lengan panjang berwarna biru dongker, bawahan rok panjang berwarna abu-abu, jilbab panjang dan lebar berwarna abu-abu, dan cadar bewarna biru dongker.

Ara sudah siap untuk masuk kuliah di hari pertamanya menjadi mahasiswi kedokteran Universitas Indonesia dengan status sebagai mahasiswi pindahan dari Universitas Surabaya.

Dengan tas selempang dan beberapa tumpukan buku yang ada ditangannya membuat Ara semakin terlihat sebagai mahasiswi pandai.

Ara mulai keluar dari kamarnya dan menuruni tangga satu persatu menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.

Hari ini adalah hari senin, tepat 3 hari telah berlalu dari kejadian Ara pingsan di kafetaria, dan hari ini juga Ara akan bertemu Dokter Safira untuk mengecek kondisinya sesuai saran Dokter Salwa.

"Assalamualaikum, pagi Ayah, Bunda,  Ka Fikri, Ka Zaki" sapa Ara saat sudah di meja makan.

"Waalaikumussalam warahmatullaahi wabarokatuh pagi dek" jawab semuanya kompak.

Ara duduk di kursi, kemudian membantu Bunda nya mengambilkan makanan untuk kedua kakaknya.

Mereka sarapan dengan tenang tanpa suara, hanya dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.

"Dek berangkatnya jangan bawa mobil sendiri dulu ya" ucap Bunda setelah sarapan mereka selesai.

"Kenapa Bun?" tanya Ara.

"Bunda khawatir nanti kenapa napa, Adek kan masih belum sehat" jawab Bunda.

Ara menghela nafas pelan mendengar jawaban Bundanya, keluarganya memang sudah mengetahui kejadian Ara pingsan di kafetaria 3 hari yang lalu.
Yang memberi tahunya??
Tentu saja sahabatnya yang super cerewet, siapa lagi kalau bukan Nina.

"Bener apa kata Bunda dek, Adek berangkat sama Ka Fikri aja ya" ucap Ayah.

Fikri mengangguk setuju dengan ucapan ayahnya, sementara Ara hanya bisa pasrah menurut perkataan kedua orang tuanya.

Ara berangkat bersama Fikri, saat ini mereka sedang berada di perjalanan menuju kampus Ara.

Ting!

Handphone Ara berbunyi menandakan ada notifikasi pesan masuk di aplikasi WhatsApp milik Ara.

Ara segera mengambil handphone nya dan membaca pesan masuk tersebut.

Assalamualaikum Ra, hari ini jadi ketemu?

Waalaikumussalam warahmatullaahi wabarokatuh, insyaallah jadi dok.

Jam berapa Ra?

Insyaallah setelah Ara selesai jam kuliah ya dok.

Oke, saya tunggu ya

Terimakasih dok.

Sama sama

Fikri melirik Ara sebentar, adiknya itu fokus sekali bermain handphone nya, padahal Ara tipe orang yang tidak terlalu mementingkan handphone.

"Chatting sama siapa dek?" tanya Fikri.

Ara menoleh sebentar ke arah kakaknya yang sedang mengemudi.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang