33. Takdir indah [End]

17.7K 637 37
                                    

"Cinta tidak pernah salah ketika hadir, jika luka yang terasa itu bukan salah cinta, mungkin itu salah hati yang tidak dengan baik menerima hadirnya"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

Satu tahun kemudian

"Lulusan terbaik tahun ini... Mari kita sambut Dokter Arafasya Naura Atmaja..!!" suara MC acara membuat aula riuh tepuk tangan.

Ara yang tampil dengan anggun maju ke depan untuk menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik tahun ini.
Setelah satu tahun berjuang untuk menyelesaikan studi kedokterannya, tepat hari ini Ara berhasil meraih gelar dokter nya.

Setelah menerima penghargaan dan memberikan sedikit sambutannya, Ara kembali duduk di kursinya.

Ucapan demi ucapan Ara dapatkan, rasanya bahagia mimpi yang dicita-citakan oleh dirinya berhasil diraih, apalagi dengan hasil nilai yang sempurna.
Nilai IPK Ara sempurna menyentuh angka 4,0 dan itu membuat keluarganya menangis haru dan merasa bangga.

***

"Selamat ya Dek, Bunda bangga sama Adek" ucap Bunda sambil memeluk Ara.

"Makasih Bunda, tanpa do'a Bunda Ara tak mungkin menjadi seperti sekarang" ucap Ara.

"Ummi bangga punya menantu seperti kamu, Nak" giliran ummi Amira yang memeluk Ara.

"Terimakasih ummi" ucap Ara.

Ara tersenyum kepada laki-laki yang sudah hampir satu tahun setengah ini menjadi tempat ternyaman nya selain keluarganya.
Ara menghampiri laki-laki tersebut, kemudian memeluknya dengan erat.

"Terimakasih untuk segalanya mas" ucap Ara.

"Sama-sama, sayang" balas Ilham.

"Ana ukhibbuka Fillah, zawjy" bisik Ara.

Senyum Ilham semakin lebar ketika mendengar bisikan cinta dari istrinya itu.

"Ana ukhibbuki Fillah, zawjaty" balas Ilham dengan berbisik pula.

"Ingat tempat woyy" teriak Zaki yang akhirnya terdengar gelak tawa.

Memang tidak ada yang tahu tentang takdir Allah, tapi sebagai manusia kita harus selalu berprasangka baik jika Allah akan memberikan takdir terbaiknya untuk setiap hamba-Nya.
Siapa sangka jika Nina akan menikah dengan Azzam, Rania yang akan menikah dengan Zaki, dan sahabat lainnya yang juga akan menyusul dengan takdirnya masing-masing.

Dulu Ara sempat berada di titik terbawah nya, namun seseorang hadir dan menawarkan diri untuk menjadi pegangannya agar tak jatuh.
Ara menolak, tapi ternyata Allah memang menakdirkan nya dengan orang tersebut.
Dokter Akbar Ilham Narendra, laki-laki yang berhasil menghuni hati Ara, dan selalu berharap agar menjadi penghuni abadi dari hati wanita cantik itu.

***

"Kita mau kemana sih mas?" tanya Ara, ketika Ilham akan membawa Ara ke suatu tempat setelah acara wisuda selesai.

"Sabar dong sayang, bentar lagi sampai kok" jawab Ilham.

Hampir selama dua jam perjalanan dan juga waktu untuk shalat di masjid, akhirnya Ara dan Ilham sampai di tempat yang Ilham maksud.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang