5. Perkenalan singkat

9K 559 4
                                        

"Tidak ada yang namanya kebetulan,
Karena Allah sudah menetapkan.
Sama halnya dengan sebuah pertemuan,
Bukan manusia yang menginginkan,
Namun Allah yang merencanakan"

"Lewat pertemuan tak sengaja, perkenalan singkat ini, akankah ada sebuah takdir cinta yang telah Allah rencanakan?
Aku tak tau, biarlah ini mengalir seperti apa yang telah Allah rencanakan untuk kita berdua"

––– ARAFASYA –––
© Auliariskamaula

Sampai di ruangan tempat beristirahat, Ara langsung menuju kursi dan meja tempatnya duduk tadi.

Ara mulai menandatangani kembali buku buku novel yang belum ditandatangani.

Nina yang melihat sahabatnya langsung bekerja kembali berdecak kesal, pasalnya Ara belum makan siang padahal waktu untuk ishoma hanya tinggal sebentar lagi.

"Ara makan dulu ihh, jangan ngerjain itu mulu" kata Nina sambil mendudukkan dirinya di kursi dihadapan Ara.

"Iya bentar lagi Nin" jawab Ara tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang ditandatangani oleh nya.

Nina berdecak kesal melihat sahabatnya yang sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari buku novel yang sedang ditandatangani oleh nya.

Belum sempat Nina kembali berkata, tiba tiba ada salah satu panitia menghampiri Ara dan Nina.

"Assalamualaikum, permisi Ka Naura, Ka Nina" kata salah satu panitia yang bernama Reni.

"Waalaikumussalam warahmatullaahi wabarokatuh" jawab Ara dan Nina bersamaan.

"Ada apa Mba Reni?" tanya Ara pada Reni.

"Ini ada titipan buat Ka Naura" jawab Reni sambil menyerahkan paper bag berukuran sedang kepada Ara.

"Dari siapa Mba?" tanya Ara setelah menerima paper bag tersebut.

"Kurang tau Ka, coba buka aja siapa tau ada tanda pengenal pemberinya" jawab Reni.

"Hmm ya udah saya masih ada yang harus diselesaikan, saya permisi dulu Ka" sambung Reni.

"Iya, makasih ya Mba Reni" ucap Ara.

"Iya, wassalamu'alaikum" kata Reni.

"Waalaikumussalam warahmatullaahi wabarokatuh" jawab Ara dan Nina bersamaan.

Ara penasaran, sebenarnya siapa yang memberi paper bag ini, dan kira kira apa isi nya.

Ara memang sering mendapat kiriman dari para pembacanya, namun biasanya pasti ada nama pengirimnya di depan paper bag nya.

"Apa isinya Ra?" tanya Nina.

"Ga tau Nin, belum dibuka" jawab Ara sambil kembali menandatangani buku buku novel yang tinggal beberapa lagi.

"Ishh Ara, itu dibuka duli kalii, barangkali isinya bom waktu gimana hayoh" ceplos Nina yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ara.

"Nina... jangan kaya gitu ihh ngomongnya, ga baik tau" ucap Ara.

"Hehe, ya kali Ra itu isinya bom, kan ga ada yang tau kita, ga ada nama pengirimnya juga kan" kata Nina sambil nyengir kuda.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang