20. Kembalinya sahabat kecil

6.1K 390 0
                                    

"Aku kembali, untuk mengukir tawa dan menghapuskan luka, setelah sekian lama, pergi tanpa sepatah kata"

[ Maaf kalo Quotes sama ceritanya sedikit kurang nyambung, kebiasaan bikin Quotes dulu sebelum bikin ceritanya jadi kadang kurang nyambung 😅✌ ]

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

"Ara....!!!" jerit semua orang ketika melihat tangan Ara terkena pukulan balok kayu.

Setelah itu, Dion dan dua bodyguard nya pergi dari sana dengan tatapan tajam mereka.

Ilham segera mendekati Ara yang sudah terduduk di lantai dengan memegangi tangannya.
Riyan, Nina, Alika, dan Alina menyusul Ilham mendekati Ara.

"Bawa Ara ke uks Dok" ucap Nina pada Ilham.

"Cepat Bang Ilham" sambung Riyan.

Ilham akhirnya menggendong Ara ala bridal style untuk dibawa ke uks.
Ara melingkarkan tangannya di leher Ilham, berpegangan erat dengan hati yang terus menerus meminta maaf pada Allah.

"Maafkan saya, ini keadaan darurat" ucap Ilham dengan nada berbisik.

Dalam hati Ilham juga terus menerus meminta maaf pada Allah atas tindakannya menggendong Ara, tapi ini darurat, semoga saja Allah mengerti.

Ara yang masih menahan sakit hanya mengangguk.

***

Sesampainya di uks, Ilham membaringkan Ara pada brankar uks dan segera mencari obat di kotak obat.

"Nina tolong bantu saya" ucap Ilham pada Nina.

Nina mengangguk kemudian mendekat pada Ara dan Ilham.

Ilham segera mengobati tangan Ara setelah tangannya menggunakan sarung tangan.

"Aww, sakit Ka" ringis Ara.

"Tahan sebentar Ra, nggak akan lama kok" ucap Ilham.

Tanpa sadar tangan kanan Ara mencengkeram ujung jas dokter Ilham karena menahan sakit di tangan kirinya yang sedang diobati.

"Maafin Gue Ra" ucap Nina sambil terisak.

"Gak papa Nina, jangan nangis" jawab Ara.

"Sudah, masih sakit?" tanya Ilham ketika selesai mengobati tangan Ara.

"Sedikit" jawab Ara.

"Jangan banyak digerakkan dulu" ucap Ilham yang diangguki Ara.

"Minum Ra" ucap Riyan sambil menyodorkan botol air mineral.

"Makasih Yan" ucap Ara sambil meraih botol tersebut dan meminumnya.

"Ara gak papa kan Bang?" tanya Riyan pada Ilham.

"Gak papa, luka ringan" jawab Ilham.

Riyan menghela napas lega mendengar jawaban Ilham.

***

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang