26. Kantin dan perasaan

6.5K 372 7
                                    

"Bukankah cinta hanya melibatkan dua hati yang saling memiliki rasa?, Namun bagaimana jika cinta melibatkan banyak hati yang saling terkait rasa, akankah hati siap terluka?"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

Nina baru saja keluar dari ruang perawatan Ara, niatnya ingin pergi ke musholla rumah sakit sebentar, sebab Ia belum sholat dhuhur.
Selesai dari sholatnya, Nina segera kembali ke ruang perawatan Ara, karena disana hanya ada suster yang menjaga.

Satu bulan sudah Ara koma, kondisinya memang sudah mulai stabil tapi belum ada tanda-tanda Ara akan bangun dari komanya.
Selama satu bulan ini, Nina selalu menemani Ara, terkadang bersama Raina, Alika, ataupun Alina.

Nina menghela napas berat, melihat sahabatnya tak berdaya membuat Nina seakan kehilangan semangat hidupnya, apalagi selama ini Ara yang selalu ada di sampingnya.

"Mba Nina sudah makan?" tanya suster Rifa, salah satu suster yang menjaga Ara 24 jam.

Nina menggeleng, sudah dua hari ini Ia tidak makan apapun, padahal empat hari yang lalu Ia habis dirawat di rumah sakit ini juga, mungkin karena kelelahan dan beban pikiran.

"Saya belikan ya Mba, nanti Mba sakit lagi kalau gak makan" ucap suster Rifa.

"Tidak usah Sus" jawab Nina.

"Tapi Mba––––" ucapan suster Rifa terpotong.

"Nina makan sama saya" ucap seseorang dengan nada datarnya.

Suster Rifa mengangguk, kemudian pamit keluar dari ruangan Ara.

Nina tersenyum melihat kedatangan Azzam, Azzam memang sering menemani Nina kemanapun, tapi tidak pernah hanya berdua.
Saat Nina jatuh sakit pun, Azzam dan adiknya lah yang menjaganya selalu.

"Katanya kesini sore?, kok sudah datang Bang" tanya Nina.

Nina dan Azzam memang sudah tidak Secanggung dulu, mereka bahkan bisa dikatakan semakin dekat, apalagi Azzam yang juga menjaga dan memperhatikan Nina.

"Udah selesai rapatnya" jawab Azzam singkat.

Nina mengangguk paham.

"Ayo makan" ajak Azzam.

Nina mengangguk dan tersenyum, kemudian mengikuti Azzam yang sudah berjalan lebih dulu.

Baru beberapa langkah dari ruangan Ara, Azzam dan Nina bertemu dokter Safira dan Rania.

"Assalamu'alaikum" salam Safira dan Rania.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab Nina dan Azzam.

"Bang Azzam sama Nina mau kemana?" tanya Rania.

"Mau ke kantin" jawab Azzam datar.

"Ya udah biar Rania sama dokter Safira yang jagain Ara yaa" ucap Rania.

Azzam dan Nina mengangguk, kemudian mereka pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju kantin rumah sakit.

***

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang