27. Melepaskan

6.6K 378 0
                                    

"Lepaskan dia yang harus dilepaskan, ikhlaskan dia yang harus diikhlaskan, karena mempertahankan perasaan yang tidak berpihak pada mu, hanya akan berakhir dengan  luka dan membuang waktu"

–––– ARAFASYA ––––
© Auliariskamaula

Riyan berlalu dari pintu ruang perawatan Ara setelah mendengar percakapan Safira dan Rania.
Tujuannya saat ini memperbaiki luka pada dua hati yang saling memiliki rasa, tak perduli jika hatinya akan terluka, baginya kebahagiaan Ara yang utama.

Setelah menempuh perjalanan dari Rumah Sakit Mitra Medika menuju Rumah Sakit Medika Narendra, akhirnya Riyan sampai di rumah sakit milik keluarga om nya itu.
Riyan segera turun dari mobil dan berjalan menuju ruangan seseorang yang ingin ditemuinya.

Sesampainya di ruangan yang pada pintunya terdapat tulisan berupa nama pemilik ruangan tersebut, Riyan langsung mengetuk pintunya.

Pintu dengan bertuliskan Dokter Ilham N spesialis bedah itu terbuka, menampilkan sosok pria dengan jas dokternya dan sarung tangan lateks yang masih menempel ditangannya.

Ilham mengerutkan keningnya bingung, tidak biasanya Riyan mendatangi ruangannya dengan terburu-buru seperti sekarang.
Bahkan Ilham tidak sempat melepaskan sarung tangan lateks yang masih digunakannya karena baru selesai memeriksa pasien yang besok akan Ia operasi.

"Ada apa?" tanya Ilham dengan nada khasnya setelah mereka duduk di sofa yang ada di dalam ruangan Ilham.

"Gue mau tanya sesuatu sama Lo Bang, tapi Lo harus jawab jujur" ucap Riyan.

Ilham semakin bingung dengan gelagat aneh sepupunya itu, tidak seperti biasanya Riyan berbicara seserius ini dengan seseorang.
Namun Ilham akhirnya mengangguk setuju.

"Gimana perasaan Lo ke Ara?" tanya Riyan.

Deg...!!

Ilham mematung mendengar pertanyaan Riyan, apa maksud Riyan menanyakan hal itu padanya?, Apa Riyan sudah tahu tentang perasaannya pada Ara?, Tapi darimana?.

"Jawab Bang" ucap Riyan dengan nada yang naik satu oktaf.

"Kenapa?, Kenapa tanya begitu?" tanya Ilham.

"Hanya memastikan, jika Abang tak akan menyesal nantinya kalau tidak menjawab jujur pertanyaan Gue sekarang" jawab Riyan.

"Apa maksudmu Riyan?" tanya Ilham lagi.

"Apa Bang Ilham mencintai Ara?" Riyan tidak menjawab pertanyaan Ilham, namun melempar pertanyaan pada Ilham.

Ilham terdiam ditempatnya, tak bisa menjawab pertanyaan Riyan.
Dan Riyan tahu apa jawaban Ilham lewat sorot mata Ilham yang tidak bisa berbohong.

"Riyan melepas Ara untuk Bang Ilham" ucap Riyan sambil tersenyum menatap Ilham.

"Maksudnya apa sih Yan?, Jangan bercanda deh" ucap Ilham.

"Gue gak bercanda Bang, Lo yang harusnya gak bohongin perasaan Lo sendiri" ucap Riyan.

"Gue gak bohongin perasaan Gue sendiri, Gue emang punya rasa sama Ara dan Gue udah coba buat mengkhitbah dia, tapi setelah perasaan Gue gak terbalaskan Gue bisa apa Yan?!!, Gue gak bisa maksa Ara" ucap Ilham dingin dan suara yang naik satu oktaf.

ARAFASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang