Bab 1 : A Romantic Morning

53.2K 3.5K 198
                                    

"DADDYY!!!"

Jung Jaehyun yang pagi itu masih terlelap menjelajah alam mimpi mengerang kecil. Teriakan tidak main-main istri mungilnya itu berhasil membangunkannya yang baru terlelap pukul dua dini hari setelah melakukan perjalanan dinas ke luar kota.

"DADDYY!!!"

"Iya sayang, tunggu sebentar" dengan kesadaran yang masih sstengah, Jaehyun berhasil menggerakkan tubuhnya yang sedikit limbung untuk menghampiri istrinya.

Yah, bagaimana ya, Jaehyun itu mana berani menolak permintaan manisnya.

"Ada apa sayang? Mengapa berteriak?"

Jung Taeyong menoleh ke arah sang suami, wajahnya terlihat sangat lelah dan menahan kantuk. Terbersit sedikit rasa menyesal dalam dirinya membangunkan Jaehyun.

"Mesin cucinya tidak mau menyala, padahal kemarin masih bisa" Taeyong memberenggut, menatap kesal ke arah mesin cuci yang tidak berdosa.

Jaehyun terkekeh kecil, menangkup wajah Taeyong untuk ia hadapkan dengan dirinya.

"Hei, jangan memasang wajah seperti itu. Kau terlihat menggemaskan sekali hingga aku takut menyakiti wajahmu, baby"

Taeyong tersipu malu, sudah satu setengah tahun hidup bersama masih juga tidak kuat menahan godaan. Ia kalungkan kedua lengannya di leher Jaehyun, menelusupkan dirinya ke tubuh besar Jaehyun.

Sebenarnya mereka berdua belum sempat melepas rindu akibat Jaehyun yang pergi selama dua minggu. Kemarin malam, mereka hanya sempat berbagi ciuman sebentar sebelum Jaehyun tertidur di pelukan Taeyong.

"I miss you, husband. Rumah sepi sekali tanpamu" lirih Taeyong lalu mengecup singkat rahang berbulu tipis milik Jaehyun.

Sang suami mengeratkan pelukan pada pinggang si istri, dengan hal kecil seperti ini saja, seluruh rasa lelah yang menggelayutinya sejak kemarin meluruh sedikit demi sedikit.

Jung Taeyong memang obat paling mujarab dari segala rasa sakit Jung Jaehyun.

"Aku merindukanmu, mari habiskan waktu sebentar lalu setelah itu aku akan memperbaiki mesin cucinya" bisik Jaehyun sebelum mengecup telinga kemudian turun ke sepanjang leher hingga bahu mulus yang terekspos milik Taeyong.

Taeyong yang mengerti kode sang suami mengangguk kecil, karena demi apapun ia juga begitu merindukan Jaehyun. Walaupun sudah sering ditinggal pergi dinas, sampai kapanpun Taeyong tidak akan pernah merasa siap.

Bunyi kecupan lamat-lamat terdengar memenuhi apartement pagi hari itu. Kemudian pemandangan yang terlihat selanjutnya ialah Taeyong yang sudah berada di gendongan sang suami lalu menghilang di balik pintu.

🍭🍭🍭🍭🍭

Taeyong menoleh ke arah Jaehyun yang kini sedang tertidur setelah menyelesaikan acara mari melepas rindu. Ia mengecup kening pria Jung itu, lalu turun dengan bersusah payah karena demi Tuhan, seluruh tubuhnya sakit sekali akibat Jaehyun.

Ia memungut semua pakaian yang teronggok menyedihkan di lantai lantas menyerat tubuh mungilnya ke kamar mandi.

Lima belas menit kemudian, Taeyong keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambut yang ia cat warna pink dua hari yang lalu. Hitung-hitung sebagai kejutan untuk Jung Jaehyun ketika sudah pulang.

"Sayangg" pria mungil itu merangkak naik ke punggung sang suami. Berusaha menyeimbangkan tubuh kurusnya itu di atas tubuh berotot milik Jaehyun.

Kekanak-kanakan memang.

Tapi Jaehyun jatuh cinta.

"Daddy, wake up! Hei! Wakey wakey" sengaja ia berbisik di telinga Jaehyun, apalagi ditambah kecupan bertubi-tubi di wajahnya.

Taeyong tertawa riang begitu melihat senyum manis terbit di wajah suaminya, walaupun pria Jung itu masih enggan membuka matanya, setidaknya ia sudah sadar.

"Good morning, tampan"

Jaehyun membalikkan tubuhnya tiba-tiba sehingga makhluk kesayangannya ini memekik pelan.

"Good morning, princess. Masih sakit?"

Taeyong yang duduk di atas perut Jaehyun mendengus, namun tak ayal tersipu malu mendengar pertanyaan sang suami.

"Kau berniat membunuhku hah?"

Jaehyun tertawa renyah, mengusap pinggang ramping Taeyong, ia sebenarnya tengah menahan gemas dari kemarin melihat penampilan baru istrinya itu.

Taeyong benar-benar ahli dalam membuat kejutan. Apa istrinya itu tidak sadar bahwa dengan mewarnai rambutnya dengan warna pink bisa berdampak tidak baik bagi Jaehyun?

Yang benar saja! Taeyong sedang tertidur saja visualnya sudah seperti titisan dewi aprodhite apalagi ketika sedang tersenyum lebar dengan rambut cotton candynya. Bisa-bisa Jung Jaehyun mengurung istri imutnya itu di dalam rumah agar orang lain tidak bisa melihatnya.

"Maaf, tapi aku benar-benar merindukanmu, baby. Sehari tidak melihatmu saja aku tersiksa apalagi dua minggu. Itu benar-benar merepotkan"

"Jangan berlebihan! Kita hampir tiap hari melakukan video call"

"Sensasinya berbeda sayang, tidak ada yang bisa kupeluk ketika tidur, tidak ada yang memberiku kecupan di pagi hari, tidak ada yang mengomeliku, tidak ad-aww!!"

"Yak!! Kau bilang apa?! Aku itu mengomel karna kau yang menyebalkan tau!" Taeyong tidak terima dibilang suka mengomel. Tidak sadar saja, ketika ia sudah marah, marmut imut itu bisa betah mengomel berjam-jam tanpa jeda hingga Jaehyun yang mendengarkan saja merasa lelah.

"Iya iya, aku memang menyebalkan. Tapi kau cinta juga kan?"

"Aisshh! Percaya diri sekali manusia satu ini!" Taeyong mendengus remeh, hendak turun dari perut Jaehyun sebelum tubuhnya ditarik dan dikurung dalam kunkungan suaminya.

"Astaga gemas sekaliii" Jaehyun menarik narik gemas pipi Taeyong hingga memerah, mengecup berkali-kali bibir berwarna senada rambut itu lalu membawanya ke dalam ciuman panjang yang penuh kemesraan.

"I love you, Jung Taeyong. Terima kasih karena masih berada di sampingku"

Inilah salah satu kebiasaan Jaehyun yang amat sangat disukai Taeyong. Pria Jung itu ahli sekali dalam menghargai istrinya. Di setiap pagi, Jaehyun akan selalu mengucapkan terima kasih pada dirinya karna masih berada di samping laki-laki itu lalu dilanjutkan dengan kecupan hangat di kening yang berhasil membuat Taeyong jatuh sejatuh-jatuhnya dalam pesona Jung Jaehyun.

"I love you too, husband. Terima kasih juga karna masih mencintaiku, ayo hidup bahagia selamanya sampai kita jadi kakek nenek"

Jaehyun tersenyum lalu menunduk untuk mempertemukan kedua bibir mereka dalam ciuman pagi hari yang menyenangkan.

🍭🍭🍭🍭🍭

Ma Cotton Candy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang