— FLASHBACK —
6 years ago.
"Jaeee, lo jadinya ke prom night sama siapa nih?" Tanya gue ke Jaehyun yang lagi duduk dilantai kamar gue sambil membaca majalah.
Jaehyun ini sahabat gue dari jaman masih bayi. Jaman dari orok pokoknya. Selama ini gue gak pernah menganggap dia lebih, hanya sebagai sahabat. Karena, waktu gue lagi patah hati, dia selalu ada buat gue. Waktu keluarga gue ditimpa masalah, dia selalu ada buat gue. Waktu gue dimusuhin satu sekolah di SMP karena rumor palsu yang tersebar dan rumor itu bikin satu sekolah gak suka sama gue, Jaehyun selalu ada buat gue. Begitupun dengan gue. Kalau Jaehyun lagi butuh gue, gue selalu ada untuk dia.
Gue dan Jaehyun ini bagaikan Yin and Yang. Saling melengkapi satu sama lain.
Sampai akhirnya, nggak tau kenapa, tumbuh rasa suka dari diri gue terhadap Jaehyun. Tapi gue gak pernah bilang ke dia tentang perasaan gue, kita ini sahabatan. Gue gak mau merusak hubungan persahabatan yang kita bangun bersama bertahun-tahun lamanya hanya karena gue suka sama dia sebagai seorang cowok.
Jadi, perasaan gue ini selalu gue simpan untuk seorang diri. Nggak ada yang pernah tau tentang perasaan gue ke Jaehyun sebenarnya itu kayak gimana. Bahkan, temen-temen di SMA gue suka bilang,
"Lo gak ada perasaan suka sama Jaehyun? Dia boyfriend material banget."
"Kalian serius gak ada hubungan apa-apa?"
"Emang perempuan sama laki-laki bisa ya cuma sebatas sahabatan doang?"
"Gue kalau jadi lo udah baper sama Jaehyun. Dia tipe orang yang disayang sama calon mertua banget."Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat yang temen-temen kuliah gue yang mereka sampaikan ke gue.
Gue bohong ke mereka kalau gue ini gak suka sama Jaehyun. Padahal suka. Tapi gue gak mau mempertaruhkan persahabatan gue sama dia. Jadi setiap mereka melemparkan pertanyaan-pertanyaan itu ke gue, gue selalu bilang,
"Gue gak baper."
"Jaehyun itu udah kayak saudara sendiri."
"Masa suka sama orang sengklek gitu?"
"Kalau lo tau aslinya, lo gak akan suka."Itu semua gue ucapkan karena hanya demi melindungi persahabatan gue sama Jaehyun.
"Sama Fanya. Lo jadinya sama Taeyong kan?" Hhhhh gue gak mau pergi sama Taeyong. Maunya sama lo.
"Iya, mau sama siapa lagi? Gak ada yang mau sama gue."
"Halah lebay lo." Kata Jaehyun sambil membalikan halaman majalah yang lagi dia baca sekarang.
———————
Prom night pun tiba. Gue berangkat ke tempat prom diadakan sama Jaehyun, ketemuan sama Taeyong di tempatnya langsung. Begitupun dengan Jaehyun, dia ketemu sama Fanya juga di tempat prom.
Selama prom berlangsung, gue ngeliat Jaehyun kayak yang bahagia banget sama Fanya.
Apakah gue cemburu? Tentu.
Karena gue berharap kalau gue menjadi satu-satunya orang yang bisa membuat dia bahagia. Tapi ternyata ada orang lain yang bisa membuat dia bahagia.
Apakah gue egois? Tentu.
Karena gue ingin menjadi satu-satunya orang yang memiliki Jaehyun. Bukan sebagai sahabat, tapi sebagai seorang pria yang mengisi di hati gue. Bohong kalau lo sayang sama orang tapi gak ada rasa ingin memiliki. Kalau ada yang bilang, "cinta itu gak harus memiliki." Bohong banget tuh, masa iya lo sayang sama orang tapi gak ingin memiliki? Ngebatin ke lo yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...