— Jaehyun Point of View —
Gue masih inget kata-kata Lana beberapa hari yang lalu. Dia ingin gue untuk menjual saham JJH London sebanyak 60% ke dia. Dia gak salah waktu dia ingin gue untuk menjual saham gue sebanyak itu ke dia, toh gue juga yang nanya ke dia kalau gue ini harus melakukan apa biar dia mau menerima gue di kehidupannya lagi?
Triiiing
Suara telfon yang mendering dimeja sebelah tempat tidur menyadarkan gue dari pikiran-pikiran gue barusan.
"Halo?" Tanya gue ke balik telfon.
"Good morning, Mr. Jung. This is your wake up call."
"I have awake now, thank you for the wake up call."
"Alright sir and you are welcome. Please let us know if you need anything."
"Uhm, can I have breakfast in bed? I'm not feeling to go downstairs to have breakfast."
"Of course Mr. Jung. Our staff and personal chef will be in your room shortly. Please wait for 10-15 minutes."
"Sure, will do. Thank you."
"Our pleasure."
Gue menutup telfon dan kembali ke dalam pikiran-pikiran gue. Apa gue harus menjual saham gue sebanyak 60% ke Lana supaya dia mau untuk menerima gue didalam hidupnya lagi?
Bodoh sih gue dulu, ngapain pake nurut sama omongannya Fanya coba? Kenapa gue mau mengorbankan hubungan persahabatan yang udah gue jalin selama 18 tahun dan memutuskannya demi perempuan yang gue temui baru 3 tahun? Otak lo tuh dimana sih, Jaehyun? Kok bisa bodoh banget?
Malam itu setelah acara makan malem ulangtahunnya Sasha, Kak Siwon dan Kak Johnny menghampiri gue yang lagi duduk di kasur main handphone.
🍑 Flashback to Sasha's
Dinner Birthday Party 🍑"Jaehyun." Panggil Kak Siwon yang datang dan memasuki kamar gue, diikuti Kak Johnny dibelakangnya. Sedangkan Kak Sehun? Gak tau dia kemana.
"Hm?" Mata gue masih fokus ke layar kecil yang ada dihadapan gue sekarang.
"Tadi kakak ngomong sama Lana." Lanjutnya yang sekarang udah duduk disamping gue. Sedangkan Kak Johnny mengambil duduk dilantai dan menghadap ke gue dan Kak Siwon.
"Tau kok." Mata gue belum beralih ke Kak Siwon.
"Kalau orang ngomong tuh liat ke mereka Jaehyun. Gak sopan kamu kalau orang lagi ngobrol, kamunya malah main handphone." Tegur Kak Johnny ke gue.
Saat itu juga langsung gue taruh handphone gue, sedikit melemparnya karena ya... mereka gak tau kalau sebenernya gue juga jengkel dengan apa yang terjadi malam ini. Jengkel ke diri gue sendiri? Udah pasti. Jengkel ke Lana? Jengkel sih, tapi cuma sedikit. Gak bisa gue jengkel ke dia banyak-banyak dan lama-lama.
"Biasa dong, gak usah dilempar handphone-nya." Tegur Kak Johnny lagi.
"Udah John, kalau kamu disini mau makin urusannya tambah rumit, mending keluar aja." Kata Kak Siwon yang sekarang menatap Kak Johnny dengan santai. Gak ngerti gue, kenapa bisa coba Kak Siwon masih santai-santai aja. Padahal Kak Johnny ngebales tatapannya Kak Siwon dengan rolling eyes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...