Setelah Fanya pergi, gue menutup kembali pintu depan dan berjalan ke ruang tengah, mendapati Lucas yang lagi asik memainkan handphone-nya.
Gue hampir lupa, Lucas tuh daritadi ada disebelah gue selama perbincangan antara Fanya dan gue berlangsung, tapi Lucas diem aja karena ya dia itu masalah Fanya dan gue bukan masalah dia, dan gak perlu ada campur tangan orang lain.
"Itu yang namanya Fanya mantan Jaehyun?" Tanya Lucas begitu gue kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa, handphone miliknya dia letakan di coffee table yang ada di depan sofa. Pandangannya sekarang fokus ke gue.
"Iya, Fanya mantan Jaehyun."
"Beda sama di majalah dan TV ya." Kata Lucas sambil menaikan kakinya ke atas sofa dan menyilangkan kakinya biar lebih rileks.
"Dia keliatan berantakan banget, Cas. Walaupun aku gak suka sama dia, dan baru tau dengan fakta kalau selama ini itu dia yang nyuruh mutusin hubungan aku sama Jaehyun... aku ngerasa kasian ke dia..."
"Svetlana... kamu udah dijahatin sama dia padahal, tapi kamu masih bisa ngerasa kasian?" Tanya Lucas dengan heran.
Gue emang gak bohong waktu gue bilang gue kasian sama Fanya. Dari tampangnya aja, berantakan. Berantakan banget.
"Cas... kata Anne Frank juga, in spite of everything, I still believe that people are really good at heart. Dia berani dateng kesini dan ngakuin kesalahan yang dia buat bertahun-tahun lalu aja aku kagum loh, banyak orang yang malu untuk ngakuin kesalahannya. Bahkan sampe gak mau ngakuin kesalahannya karena takut dengan realitas yang akan dia hadapi, tapi Fanya? Dia berani minta maaf." Jelas gue panjang lebar.
"Oke kalau kamu yakin dengan apa yang Anne Frank bilang. Tapi, kenapa kamu gak memperlakukan Jaehyun sama kayak Fanya juga? Jaehyun kan udah minta maaf ke kamu dan ngakuin kesalahannya. Kenapa kamu gak baikan sama dia?"
Whoa skakmat. Kenapa gue diginiin sama pacar sendiri?
"Kenapa tiba-tiba bahas Jaehyun sih?" Gue mulai ngerasa jengkel, ngapain juga tiba-tiba bawa Jaehyun? Kita lagi ngebahas Fanya, bukan Jaehyun.
"Aku gak tiba-tiba bahas Jaehyun, daritadi kita ngomongin Jaehyun juga kok. Apa yang Fanya lakuin ke kamu kan berhubungan sama Jaehyun juga kan?"
Bener juga.
"Lana..." panggilnya dengan lembut, "kalau mau baik ke orang jangan pilih-pilih. Nanti kamu dikiranya gak adil dengan sikap kamu."
"Gak pilih-pilih."
"Terus kenapa kamu hanya kasian sama Fanya?"
Hhhh Lucas, aku sebenernya kasian sama Jaehyun. Aku kangen dia, tapi aku gak mau ngakuin.
Ya ampun, munafik banget sih gue jadi orang.
"Talk to him." Kata Lucas lagi.
"Why do you insist? Why everyone insist? Why everyone kept asking the same question over and over again? Does it even matter to them? I bet not."
Kenapa sih orang-orang selalu bilang, 'talk to him' kayak ???? Kenapa? Bahkan Lucas yang... gue tau dia gak begitu suka sama Jaehyun, tapi dia nyuruh gue untuk ngomong sama Jaehyun.
"Because I know deep down you miss him."
Kok Lucas tau? Gue berusaha bersikap tenang.
"I know how much you care for him, Lana. Ngelepasin orang yang udah bareng-bareng sama kita selama 18 tahun itu gak mudah. Karena aku pernah ada disana." Matanya menatap mata gue dengan perasaan sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...