2. One Step Closer

19.1K 2.5K 249
                                    

— FLASHBACK —

6 years ago.

Nggak lama setelah gue sampai di kamar, gue mendapatkan pesan baru dari Jaehyun.

What's App

Jaehyun
Jangan marah sama gue ya?
Please.

Tapi gue menghiraukan pesan dia. Gue butuh waktu untuk sendirian. Tau lah anak umur 18 kalau lagi sedih gimana? Kalau di pengalaman gue, gue nggak akan mau berinteraksi sama orang itu. Gue butuh waktu untuk menenangkan diri sendiri sampai akhirnya gue bisa, dan mau berinteraksi lagi. Nggak lama kok, sehari juga gue udah gak marah lagi. Apalagi ini Jung Jaehyun, sahabat gue dari kecil.

Gue pun mengganti baju dress gue menjadi baju tidur. Lalu gue menghapus make up, cuci muka, dan menggunakan skincare. Keluarga gue udah pada tidur, karena ya sekarang udah jam 11 malem.

Keesokannya, Jaehyun mengirimi gue pesan lagi. Dan lagi-lagi, hanya gue read. Gue belum ada mood untuk membalas chat dari dia. Egois ya?

Eh iya, gue ini sama Jaehyun bercita-cita untuk memiliki perusahaan suatu hari nanti. Kita berdua ingin jadi pengusaha, karena kita berpikir, pengusaha itu karir yang menjanjikan. Hanya aja, untuk memulainya emang agak susah.

Maka dari itu gue dan Jaehyun sama-sama daftar ke sekolah bisnis. Kita tadinya daftar ke Standford University di California, tapi sayangnya Jaehyun nggak keterima disitu, sedangkan gue keterima. Hingga akhirnya Jaehyun mencoba untuk mendaftar ke Harvard University tapi sayangnya ditolak juga, lalu akhirnya dia mencoba mendaftar ke London Busines School, dan keterima.

Kita berdua masih punya waktu 3 bulan sampai akhirnya semester baru di kuliah dimulai, dan sampai akhirnya gue sama Jaehyun harus berpisah. Karena gue pergi ke California, Amerika Serikat sedangkan Jaehyun, dia tetep di London.

Seharian setelah gue berjalan-jalan sendirian, gue rasa gue perlu ketemu sama Jaehyun. Udah terlalu banyak waktu yang gue habiskan sendirian. Nggak suka juga gue kalau nggak ngomong sama Jaehyun untuk waktu yang lama. Karena dia itu ibarat human diary gue.

Walaupun ini udah jam 7 malem, gue tetep aja dateng ke rumah dia. Mama papa sama kakak-kakaknya udah pada kenal gue kok! Jaehyun ini anak bungsu, jadi bisa dibayangkan dong kalau dia dimanja banget?

Tok tok tok

Gue mengetok pintu rumah Jaehyun dan setelah beberapa saat menunggu, pintunya dibuka sama mamanya Jaehyun.
"Svetlanaa! Kemana aja?"

"Hehe abis main aja tante tadi sama temen." Gue berbohong.

"Mau ke Jaehyun ya?"

"Iya tante."

"Naik aja ke kamarnya, tadi juga ada temennya kok!" Gue pun nurut dan permisi dulu sebelum menuju ke kamarnya Jaehyun.

Temennya Jaehyun itu nggak banyak, maksudnya, dia kenal banyak orang. Tapi yang dia anggap sebagai temen dan memperbolehkannya main ke rumah itu cuma ada 4 orang; Winwin, Jungwoo, Doyoung, dan Yuta.

Ya gue mikirnya paling salah satu dari mereka kan yang lagi main ke rumah.

Gue kalau masuk ke kamar Jaehyun gak pernah ngetok, langsung aja gue buka. Kayak sekarang ini, gak pake ngetok dan gak minta izin dulu sebelum masuk kamarnya .

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang