9. Back in London Town

15.9K 2.2K 157
                                    

"Selama di London kita harus kemana aja?" Tanya gue yang sekarang lagi duduk manis dalam mobil menuju rumah gue di London.

"Tanggal 24 aku udah rencain kita ke Svetco London, Mba Svetlana kan belum pernah kesana jadi aku jadwalin kesana. Terus, tanggal 25 mau ada interview sama BBC, dan tanggal 26nya acara UNICEF."

"Habis itu?"

"Habis itu udah mba. Habis acara UNICEF kita langsung balik lagi ke Perancis."

Gue hanya mengangguk pelan mendengar ucapan Anna barusan. Berarti gue di London 4 hari, which is, lumayan lama.

Mama, papa, Sasha, dan Sabine seneng banget waktu tau gue mau ke London. Karena udah berapa tahun gue gak balik. Paling mereka yang ngunjungin gue ke Perancis atau ke New York.

Mama sempet khawatir waktu tau gue mau balik ke London. Bahkan sampe nanya,
"Kamu gak apa-apa kesini?"
"Kamu udah siap?"
"Udah ikhlas?"

Pertanyaan terakhir gak bisa gue jawab. Bukan gak bisa, lebih tepatnya, gue ragu. Apa benar selama ini gue udah mengikhlaskan Jaehyun? Kalau udah, kenapa gue masih sering sakit hati ngedenger namanya?

Jujur aja, karena sampai saat ini gue belum bener-bener bisa melepas Jaehyun. Mau gimanapun, dia sahabat gue dari kecil. Dia orang yang menemani gue setiap hari.

Perjalanan pulang ke rumah kali ini gue ditemani dengan lagu-lagunya The 1975. Band dari Inggris, tepatnya dari Manchester. Salah satu lagu kesukaan gue dari The 1975 adalah lagu Somebody Else. Lagunya bikin nyesek cuy.

Apalagi di bait pertama dan kedua,

So I heard you found somebody else
And at first, I though it was a lie

Karena gue nggak pernah mengira kalau Jaehyun emang suka sama Fanya sampe segitunya. Gue kira dia cuma sebatas mengagumi dia aja.

Terus ada juga lirik,

I'm looking through you
While you're looking through your phone
And then leaving with somebody else

Kejadian waktu Jaehyun memutuskan persahabatan gue dengan dia.

Di hari hubungan gue dengan Jaehyun selesai, dan waktu dia berjalan masuk ke rumahnya, gue masih berdiri di depan rumahnya. Melihat dia masuk ke dalam rumah dan disambut dengan Fanya. Hello?! Emang itu rumah lo?????? Gak usah sok-sokan nyambut gitu lah.

Whoa, drama sekali pokoknya.

"Mba Lana, kita udah sampe." Kata Anna sambil menepuk lengan gue pelan. Nggak kerasa udah nyampe, gue bengong mulu daritadi soalnya.

"O-oh oke." Gue langsung melepas sabuk pengaman yang gue kenakan lalu membuka pintu mobil untuk turun dari mobil.

Kedatangan gue disambut sama mama, papa, Sasha, dan Sabine. Mereka keliatannya seneng banget gue akhirnya pulang.

"Lanaaa!!" Kata mama sedikit teriak dan langsung memeluk gue.

"Mamaaa! Ih kangen." Gue memeluknya balik.

"Mama kangen juga! Mama udah masak juga tuh. Langsung makan ya?" Kata mama sambil melepas pelukannya ke gue. Sedangkan gue hanya mengangguk setuju sambil tersenyum lebar. Gue selalu seneng untuk berada dalam sekitar orang-orang yang gue sayang, kayak keluarga gue ini contohnya.

"Lana! Anak papa udah sukses deh sekarang. Papa bangga. Kamu pulang juga akhirnya ke London, papa kangen." Sekarang giliran papa yang meluk gue dan gue peluk balik.

"Ka Lana! Aku kangen! Huhu." Kata Sabine yang sekarang meluk gue.

"Ih aku kangen juga. Kamu lanjut kuliah di Perancis aja deh! Biar aku ketemu kamu setiap hari."

"Mau!" Lanjutnya girang.

"Ka Lana! Akhirnya pulang juga, udah inget jalan pulang ke rumah?"

"Berisik deh."

Sasha emang kalau ngomong suka rada-rada. Tapi ya persaudaraan kita emang kayak gitu, suka sarkas satu sama lain tapi tetep gak baper.

"Ayuk masuk!" Ajak mama.
"Anna, Jef! Masuk juga yuk! Makan dulu." Ajak mama ke Anna dan Jef, supir gue selama gue di London.

Begitu gue masuk, gue merasa gue nyaman. Gue akhirnya pulang setelah beberapa tahun gak pulang. Kangen banget rasanya sama rumah ini.

———————

Selesai makan malam, iya tadi gue nyampenya udah sore menjelang malam. Kita ngobrol-ngobrol sebentar di ruang tengah sampai akhirnya Anna harus balik. Dia nginep di hotel, sedangkan gue nginepnya di rumah gue.

"Mba, aku balik dulu."

"Oke, hati-hati ya Na, Jef! Eh iya, besok kamu free time aja. Kesini waktu tanggal 24, 25, dan 26."

"Oke! Siap mba!" Kata Anna sambil sedikit menundukan kepalanya.
"Ibu, bapak, Sasha, Sabine. Aku duluan ya." Pamitnya ke keluarga gue.

Keluarga gue ini udah kenal sama Anna semejak Anna menjadi asisten gue, begitupun sebaliknya. Anna udah mengenal keluarha gue juga. Anna sekarang umurnya nggak jauh beda dari gue, dia umur 23 tahun sedangkan gue 25 tahun. Cuma beda 2 tahun aja.

"Iya, hati-hati ya!" Kata keluarga gue bersamaan.

Tadi kita anterin Anna dan Jef kedepan, sekarang kita udah balik ke ruang tengah.

"Lana, kamu gak mau istirahat?" Tanya mama ke gue yang lagi main handphone.

"Nanti aja, aku masih belum capek. Mama kalau mau tidur, tidur aja. Besok aku juga gak ada kerjaan kok."

"Ya udah mama tidur duluan ya. Besok pagi-pagi mama harus ke toko."

"Oke! Good night mama~"

"Good night." Sambil mengecup kepala gue. Padahal gue udah 25 tahun tapi masih diperlakukan kayak anak kecil. Hehe.

Mama melakukan yang sama ke Sasha dan Sabine sebelum menuju ke kamarnya. Papa juga habis nganterin Anna dan Jef kedepan tadi langsung ke toilet. Kayaknya mau langsung tidur juga deh.

Waktu lagi hening, tiba-tiba Sasha ke sebalah gue.

"Kak."

"Hm?"

"Kak Jaehyun pulang ke rumah orangtuanya." Katanya lagi, Sasha masih berdiri di jendela yang ada dibelakang kursi yang lagi gue duduki sekarang.

Gue yang mendengar ucapan Sasha langsung menoleh ke dia sebelum kembali ke handphone gue. Sasha dan Sabine tau kalau gue dan Jaehyun udah gak saling berhubungan lagi. Orang tua gue dan Jaehyun... masih suka kontak-kontakan sih. Cuma orang tuanya Jaehyun agak gimana gitu ke mama sama papa, mungkin gak enak karena anaknya memutuskan tali persahabatan dengan gue.

"Aku gak peduli."

"Dia sama tunangannya."

"Tambah gak peduli."

"Bawa bayi."

Gue langsung kembali menoleh ke Sasha. Dia emang orangnya suka bercanda, tapi kali ini gue nggak melihat ekspresi di mukanya kalau dia lagi bercanda.

"Gak usah nge-prank."

"See it yourself."

Lalu Sasha kembali duduk sambil membenarkan posisi duduknya dan mengalihkan pandangannya ke TV. Ini Sasha beneran gak lagi bercanda.

Buru-buru gue bangkit dari duduk gue dan menuju ke jendela yang ada dibelakang kursi untuk mencari tau apa yang Sasha bilang itu bener atau gak.

Ternyata bener.

Jadi, Jaehyun. Lo udah punya anak duluan sama Fanya sebelum lo nikah sama dia? Atau lo sebenernya udah nikah tapi gue gak diundang ke pernikahan lo?

———————————————————————

Author's Note

Yaampun, jadi apa Jaehyun udah punya anak?! :(

Semoga suka sama chapter ini ya hehe & jangan lupa voments 💚💚💚

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang