"Kamu sama Jaehyun tuh sebenernya dijodohin."
Ucapan Kak Johnny barusan bikin gue kaget. Gue sampe gak ngedip. But the next thing I know, gue malah ketawa. Gak percaya dengan apa yang barusan Kak Johnny bilang.
"Oh come on, don't be silly." Gue masih ketawa, tapi makin lama ketawa gue makin pelan karena Kak Johnny yang duduk seberang gue itu sama sekali gak ketawa.
"So it's not your another silly joke?" Tanya gue yang udah berhenti ketawa.
"It's not."
"Oh... okay." Kalimat Kak Johnny masih terngiang-ngiang di otak gue.
Gue? Dijodohin sama Jaehyun? Kenapa kayak drama-drama Korea sih? Anaknya dijodohin sama anak temennya.
"Tapi Kak Johnny tau kan aku udah punya pacar?" Tanya gue.
"Tau. Wong Lucas yang pengacara itu kan?" Gue hanya mengangguk.
"Terus kenapa Kak Johnny bilang aku sama Jaehyun mau dijodohin kalau Kak Johnny sendiri tau aku udah punya pacar? Even the world knows."
"Itu rencana udah dari lama... tapi kayaknya sekarang digagalin lagi."
"Lagi?" Berarti sebelumnya orangtua gue dan Jaehyun udah pernah merencakan ini tapi gagal. Dan sekarang rencananya gagal untuk yang kedua kalinya?
"Sebelum kalian masuk kuliah, orangtua aku sama kamu udah ngerencanain untuk ngejodohin kalian. Tapi, Jaehyun malah jadian sama Fanya-fanya itu. Jadi gagal. Ditambah, Jaehyun yang gak tau kenapa malah memutus hubungan kalian. Makin kacau disitu."
"Terus mereka kenapa bisa ngejodohin aku sama Jaehyun?"
"Untuk masalah itu aku gak tau jelasnya kenapa, tapi yang aku tau kalian itu dijodohin."
"Whoa tapi sayangnya, rencana mereka kayaknya gak akan pernah terlaksanakan. I have Lucas now."
"I know that." Kak Johnny udah gak menatap gue. Yang ada dia hanya menatap kosong ke cangkir kopinya.
"Kak, udah selesai belum? I think I have to go now. My mum is waiting for me." Kata gue sambil berdiri dari duduk dan meluruskan pakaian yang gue pake.
"Udah, hal itu yang mau aku sampein ke kamu."
"Just that?"
"Yes. Just that."
———————
Selama diperjalanan pulang, gue gak habis pikir. Apa yang membuat orangtua gue dan Jaehyun menjodohkan anak mereka? Why? Why me?
Begitu sampe di depan rumah, gue gak langsung turun dari mobil. Gue diem sebentar di kursi pengemudi sambil melihat ke arah rumahnya Jaehyun. Tiba-tiba aja gue berharap Jaehyun keluar dari pintu itu dengan ekspresi ceria yang menjadi khasnya.
Gue sebenernya kangen sama Jaehyun. Tapi gengsi.
Daripada makin lama gue makin terbawa suasana sedih, gue memutuskan untuk masuk ke rumah. Mendapati mama yang udah duduk di ruang tengah.
"Kamu kemana aja?" Tanya mama sambil berdiri dari duduknya dan menghampiri gue yang lagi berjalan ke dapur untuk menaruh bahan-bahan makanan yang gue beli tadi.
"Tadi ketemu Kak Johnny terus ngobrol sebentar."
"Johnny di London?"
"Iya."
"Oooh, mama kangen Johnny. Yaudah you're free to go young lady." Mama mengambil kantong belanjaan yang gue letakan di meja bar dan dikeluarin barang-barang yang ada didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...