"Kamu di London berapa hari?" Tanya Kak Johnny.
Sekarang gue dan Kak Johnny lagi ada di salah satu coffee shop yang ada di deket supermarket.
"Seminggu, aku baru dateng kemarin kak. Kalau Kak Johnny?"
"Aku disini cuma 3 hari, cuma bentar."
Kak Johnny sekarang udah gak tinggal di London. Tapi tinggalnya di Chicago, karena dia memulai karirnya sebagai fotografer disana. Dia sering banget jadi fotografer untuk Vogue.
"Ooh, urusan pekerjaan?" Tanya gue.
Kak Johnny mengangguk pelan sambil menyeruput kopinya yang dia pesen tadi. Sedangkan gue mesennya ice caramel latte, belum dateng sampe sekarang. Mungkin esnya dibekuin dulu.
"Iya pekerjaan. Kalau kamu? Kamu ngapain ke London? Tumben banget?"
Emang udah terkenal kalau gue jarang ke London. Karena ya gue emang mau melupakan masa lalu gue dengan Jaehyun disini. London menyimpan banyak kenangan antara gue dan Jaehyun. Maka dari itu gue pergi dari sini. Berusaha untuk melupakannya, tapi, susah.
"Aku kesini juga masalah pekerjaan, tapi kebetulan Sasha ulangtahun jadi aku extend aja disini."
"Eh iya? Sasha ulang tahun ya sekarang?" Katanya sambil tersenyum kaget.
"Iya." Gue mengangguk pelan.
"Yang ke berapa?"
"20."
"Waaaah udah berkepala dua. Welcome to young adulthood, Sasha."
"Hahaha you can tell her that later on."
"Sure thing."
Nggak lama kemudian pesenan ice caramel latte gue dateng.
"Lana..." Panggil Kak Johnny. Gue lagi nyeruput ice caramel latte gue. Gak pake sedotan karena sedotan merupakan sampah plastik yang di produksi paling banyak di dunia. Menurut National Park Service Government, sampah sedotan plastik yang dihasilkan dalam sehari bisa mencapai 500 juta sedotan plastik loh. Banyak banget kan?
"Hmm? Ya kak?"
"Eh, kamu gak pake sedotan?"
"Sedotan plastik membahayakan bumi kak."
"Kalau sedotan stainless steel? Kamu bawa sedotan stainless steel?"
"Nggak, ribet. Mending di seruput aja minumnya hahaha."
"Kamu tuh masih sama kayak dulu ya, selalu peduli soal isu-isu kayak gitu, either kemanusiaan dan lingkungan. Ya kayak penggunaan plastik yang berlebihan kayak gitu."
"Aku sayang bumi aku kak. Nanti kalau bumi udah penuh sama sampah plastik aku tinggal dimana? Kasian buminya. Harusnya dijaga sama penghuni bumi... tapi sekarang banyak banget kasus bumi kita gak dihargain. Waktu hujan, terus jalanan banjir karena banyak sampah, nyalahinnya pemerintah. Bilangnya kurang becus dalam upaya merawat kota, padahal yang memproduksi sampah itu sendiri ya mereka, tapi yang protes mereka juga." Kata gue sambil geleng-geleng.
"Hahaha bener sih, giliran bumi udah penuh sama sampah... baru orang-orang protes ya?"
Gue hanya memberi anggukan pelan. Ini sebenernya Kak Johnny mau ngomongin apa? Kalau mau ngomongin tentang sampah plastik, di chat juga bisa.
"Lana, aku mau nanya sama kamu." Kata Johnny beberapa saat setelah keadaan sunyi.
"Nanya apa kak?" Gue yang tadinya fokus ke minuman gue langsung mengalihkan pandangan gue ke Kak Johnny yang menatap gue dengan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...