5. Moving Away

16.2K 2.3K 82
                                    

— FLASHBACK —

6 years ago.

Hari keberangkatan gue ke Amerika pun tiba. Nggak kerasa udah seminggu berlalu dan gue belum ketemu maupun ngobrol lagi sama Jaehyun semenjak gue melihat dia di coffee shop kesukaan gue dan dia dulu.

Gimana kabarnya waktu Jaehyun nelfon gue di Brighton? Gue decline. Dia terus-terusan berusahan nelfon gue tapi gue decline terus. Gue lagi nggak mau denger suara dia, denger suara dia bikin gue tambah nyesek.

Sampai akhirnya dia berhenti mencoba untuk menelfon gue, dan malah mengirimi gue chat banyak banget. Tapi gak gue bales chat-nya.

"Lana, udah siap semua? Nggak ada yang ketinggalan?" Tanya mama ke gue sambil melihat ke koper-koper yang akan gue bawa ke Stanford. Wah, gue beneran pindah ke Amerika.

"Udah. Aku cuma ninggalin beberapa baju disini."

"Oke kalau udah siap." Kata mama.
"Oh iya, Jaehyun gimana? Dia mau nganter kamu juga nggak ke bandara?"

"Dia ada acara ma hari ini. Kalau gak salah lagi nginep dirumah temennya." Gue berbohong. Gue gak bilang sama sekali ke Jaehyun kalau gue mau ke Amerika duluan, biar dia tau sendiri aja. Jahat sih, tapi... gue gak sanggup juga untuk bilang ke dia sekarang.

"Loh? Tumben. Kamu mau summer school aja dia nganterin dan heboh banget."

"Gak apa-apa lah ma, nanti juga aku ketemu lagi sama Jaehyun."

Mama hanya mengangguk sambil membantu gue dan papa memasukan koper ke dalam bagasi mobil.

———————

"Mama, papa, Sasha, Sabine. Aku pamit ya mau mencari ilmu di negara yang jauh sana~~"

"Lebay banget sih kak? Bukan di ujung dunia ini kok." Kata Sasha sambil menggelengkan kepalanya karena mendengar ucapan gue yang kata dia lebay.

"Heh! Kamu gak akan kangen sama aku emangnya?!"

"Nggak, mudah-mudahan."

"Liatin aja, nanti kalau kamu butuh bantuan aku, aku gak ada disana."

"Masih ada Kak Jaehyun." Ucapnya dengan santai.

Selain deket sama gue, Jaehyun juga deket sama Sasha dan Sabine, gimana nggak, dari mereka lahir, Jaehyun udah ada disana, menyambut kedatangan kedua adik gue datang ke bumi yang indah ini.

"Hhh yadeh terserah kamu aja." Gue memutar bola mata. Tapi ujung-ujungnya Sasha meluk gue. Begitupun dengan Sabine. Kita pelukan bertiga, udah kayak teletubbies aja nih.

"Kalian baik-baik! Jangan bikin mama sama papa pusing ya!" Kata gue sambil melepas pelukan gue dengan Sasha dan Sabine. Mereka cuma mengangguk pelan mendengar perintah gue.

"Maaaa, aku pergi dulu. Nanti mama sering-sering ke Stanford dong sama papa. Kunjungi anakmu yang cantik ini."

"Iya, nanti mama kesana sering deh. Yaaa, setahun sekali lah ya?"

"Itu mah lama ih. Sering tuh sebulan 3x." Gue cemberut. Cemberut bercandaan kok guys.

"Hahaha iya, nanti mama sering-sering kesana deh. Nengokin kamu, kalau sekolahnya nggak bener, kamu mama seret ke London lagi. Sekolah disini aja sama Jaehyun."

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang