23. Let Him Go

12.2K 1.7K 73
                                    

Sebenernya alasan gue ke London bukan hanya karena gue ingin ketemu Victoria Beckham dan beberapa desainer yang berasal dari Inggris aja. Tapi gue balik ke London karena Sasha mau ulangtahun.

Jadi ya gue sekalian ngerayain ulangtahunnya Sasha, sekalin ketemu sama rekan kerja gue. Biar gak bolak-balik nantinya.

What's App semalem dari Sasha gak gue bales. Cuma gara-gara Jaehyun pulang ke rumah orangtuanya, jadi gue gak akan pulang ke rumah mama dan papa? Ya tidak begitu dong.

Biarin aja Sasha kaget waktu ngeliat gue didepan pintu rumah. Hanya karena Jaehyun pulang ke rumah orangtuanya bukan berarti gue akan menghindar.

Tok tok tok

"Ka Lana!!!" Teriak Sabine begitu dia buka pintu rumah dan melihat gue berdiri depan pintu menggunakan coat bermotif kotak-kotak, kaos putih, celana skinny jeans hitam, dan ankle boots hitam.

"HAAAI! Aku dateng nih!" Gue langsung menarik Sabine ke dalam pelukan gue, dia bales pelukan gue itu.

"Maaa! Ka Lana udah dateng nih!" Teriak Sabine begitu dia melepas pelukan gue.

Sabine dan gue langsung masuk rumah. Gue bisa mencium mama lagi bikin kue tart atau gak cupcake.

"Bikin apa nih ma?" Tanya gue begitu gue memasuki wilayah dapur. Gue membuka coat gue dan menaruhnya di sandaran kursi meja makan.

"Cupcake dong. Kan nyambut kamu pulang."

"Kan yang ulangtahunnya bukan aku, tapi Sasha. Masa aku yang dibikinin cupcake?"

"Sasha kan baru besok ulangtahunnya, mama bisa bikin kuenya nanti malem kok. Don't wori dori mori!"

Gue hanya bisa mengangguk mendengar ucapan mama.
"Ada yang bisa aku bantu gak? Mama mau aku bantu?"

"Hmm, kamu kasih ini aja ke tante Shua."

"Loh? Mama sama Tante Shua udah gak apa-apa nih?" Tanya gue dalam hati.

Mama memberikan gue sekotak makanan yang berisikan cupcake sebanyak 24 biji. Banyak banget.

"Mama sama Tante Shua udah gak apa-apa?"

"Iya. Tante Shua waktu itu dateng ke rumah, minta maaf sama apa yang Jaehyun buat. Mama maafin lah, itu kan permasalahan Jaehyun sama kamu. Gak ada hubungannya sama mama sama Tante Shua."

"Kenapa Tante Shua yang minta maaf deh..."

"Jaehyun kan anaknya. Tante Shua juga bilang ke mama dia gak enak setiap kali mau ketemu mama atau mau hubungin kamu. Padahal kamu tuh udah kayak anaknya sendiri. Dia kayak ngerasa kehilangan."

"Ih padahal aku sih biasa aja sama Tante Shuanya. Yang mutus hubungan kan Jaehyun, bukan Tante Shua."

"I knew you would said that. Kasihin gih cupcake-nya sebelum Tante Shua pergi." Mama kembali fokus menghias cupcake yang baru keluar dari pemanggang.

Jarak rumah orangtua gue dan rumah orangtuanya Jaehyun itu deket banget. Gue udah bilang kan? Hanya beda beberapa rumah dan rumahnya hadap-hadapan. Makanya waktu itu gue bisa liat Jaehyun dan Fanya bawa bayi.

Tok tok tok

1...2...3...4... akhirnya dibuka setelah 4 detik.

Begitu pintunya dibuka, gue mengharapkan Tante Shua yang buka pintu. Tapi ternyata bukan.

Yang buka pintunya itu Jaehyun.

Jaehyun yang gak mengharapkan kedatangan gue ke rumahnya itu hanya bisa berdiri mematung. Sambil menatap gue dengan matanya yang keliatan banget sedih.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang