17. I Like You

14.4K 1.9K 231
                                    

"Lana, gue balik dulu ya." Kata Lucas sambil bangkit dari tempat duduknya.

Nana udah balik duluan daritadi karena dia baru inget, kalau besok ada rapat mengenai koleksi terbarunya. Tadi niatnya dia mau nyiapin berkas-berkasnya waktu di penthouse gue, tapi malah keterusan ngobrol sama gue dan Lucas.

"Lo nginep dimana?" Gue ikut berdiri begitu Lucas berdiri.

"Four Seasons." Katanya singkat.

Waktu Lucas udah selesai pake sepatunya, dia berdiri dulu sebentar. Menghadap ke gue tapi gak bilang apa-apa.

"Lo kenapa deh?"

"Lana, gue mau bilang sesuatu sama lo." Nada suaranya kedengeran serius. Serius banget. Tatapannya juga intens. Aura-auranya juga jadi dingin.

"Bilang apa? Tinggal bilang."

"Tapi lo jangan kaget."

"Nggak." Gue bohong. Gue takut banget sebenernya sama apa yang Lucas ingin sampaikan ke gue.

"Hmm... gue... gue sakit perut banget daritadi! Mau buang air besar tapi takut bau!"

Gue langsung mukul lengannya, ya gimana ya, gue kira serius banget gitu. Ternyata... :)

"Aww!" Katanya sambil ngelus-ngelus lengannya.

"Gue kira serius. Yaudah sana balik, hush."

"Lo ngusir?!"

"Iya. Gue juga capek."

"Hmm bentar deh..."

"Kalau lo mau bercanda lagi, lo gak akan gue terima di penthouse gue."

Lucas kembali menatap gue serius. Gue bisa merasakan kalau Lucas lagi mencoba merangkai kata-kata. Sebenernya apa yang dia ingin sampaikan ke gue?

"Lana."

"Apa lagi?" Kedua tangan gue masuk ke saku celana gue. Biar kesannya gak tegang banget gitu kan.

"Gue suka sama lo."

Suasana mendadak hening.

Gue kaget banget ngedenger dia ngomong kayak gitu barusan. Gak pernah sekalipun terpikir oleh gue kalau Lucas bakal suka sama gue. Gue gak mau berharap soalnya, tapi, ini Lucas baru aja dia bilang dia suka sama gue.

"Gak usah bercanda."

"Gue gak bercanda, Svetlana." Lucas diem sebentar sebelum dia melanjutkan ucapannya, "gue udah suka sama lo dari lama. Tapi gue gak punya keberanian untuk bilang sama lo."

"Lo... kenapa bisa suka sama gue?"

"Karena setiap gue sama lo... gue selalua ngerasa seneng, gue butuh orang kayak lo."

"Kan gue bisa tetep jadi temen lo..." kata gue. Suara gue makin pelan.

"Gue gak mau kita hanya sekadar temenan. Gue ingin... kita lebih dari itu."

Waduh, perasaan gue udah gak karuan sekarang. Gue gak tau langkah apa yang harus gue ambil selanjutnya. Karena gue gak pernah berharap gue akan ada di situasi kayak gini.

Gue suka sama Lucas, suka sebagai temen aja tapi. Dia itu orangnya ceria, ramah, cerdas, dan good looking juga. Ngobrol sama Lucas juga selalu nyambung.

Dia pernah cerita ke gue kalau banyak perempuan yang ngedeketin dia, tapi dia bilang dia hanya suka sama satu perempuan. Dan dia belum bisa nyatain perasaan dia ke perempuan itu karena dia belum siap. Ya gue sebagai temen yang baik hati selalu mendukung dia untuk nyatain perasaannya dia.

Lacuna: A Blank Space | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang