Gue hanya bisa memandangi Jaehyun yang sampai sekarang belum sadar. Kita udah tiba di Rumah Sakit University of Texas MD Anderson Cancer Center beberapa jam yang lalu. Sementara keluarganya Jaehyun, orangtua beserta kakak-kakaknya, dan juga keluarga gue, semua sedang dalam perjalanan.
Mama juga nelfon gue tadi malem gimana kabar Jaehyun. Sebelum gue sempet nelfon mama, mama udah nelfon gue duluan, mungkin tau dari Tante Shua.
Gue balik ke yacht-nya Jaehyun juga waktu subuh dan membereskan barang-barang dia dan barang-barang gue. Yacht-nya ditinggal di St. Barts, biar dititipin aja disini ke kaptennya, kebetulan kapten kapalnya orang lokal dan udah kenal lama banget sama Jaehyun. Jadi gue percaya aja untuk menitipikan properti milik Jaehyun ke kapten yang bertugas menjadi kapten yacht-nya Jaehyun.
"Lo gak mau istirahat?" Tanya Minhyun yang menghampiri gue yang lagi duduk di kursi disebelah kasurnya Jaehyun.
"Gak, gue mau disini." Dari semalem gue tidur kayak tidur ayam. Kalau ada kesempatan tidur, ya gue tidur sebentar. Tapi karena perasaan gue gelisah, gue gak bisa tidur nyengak, sebentar-sebentar bangun untuk melihat kondisinya Jaehyun.
"Biar gue aja yang jagain Jaehyun."
"Tapi gue juga mau jagain dia."
"Lo istirahat dulu, kalau lo juga sakit gimana? Terus kalau lo sakit, nanti lo gak bisa jagain Jaehyun." Bener juga sih apa kata Minhyun.
Akhirnya gue ikutin apa kata dia dan pamit untuk istirahat sebentar ke hotel.
Gue memesan kamar hotel yang ada di dekat rumah sakit, jadi kalau ada apa-apa gue bisa langsung kesini. Jalannya juga hanya memerlukan waktu 5 menit, sebentar banget kan? Soalnya hanya beda 1 gedung bangunan aja antara rumah sakit dan hotelnya.
Oh iya, gue selama diluar kamar Jaehyun, selalu pakai masker. Karena gue gak mau ketauan orang-orang, kalau ketauan akan muncul banyak pertanyaan di masyarakat,
"Ngapain Svetlana Sharipova ke rumah sakit khusus kanker?"
"Siapa yang sakit?"Gue sangat menghindari dan jangan sampai orang tau kalau gue disini. Apalagi kalau orang sampe tau kalau Jaehyun yang ada disini. Kalau dia ternyata punya penyakit ganas yang bisa mematikan.
Jadi gue bisa melepas masker mulut kalau gue didalam ruang kamarnya Jaehyun atau kalau gue lagi di kamar hotel. Sebenernya waktu check in hotel, gue disuruh buka masker karena mereka takut gue orangnya macem-macem. Dan waktu udah gue lepas mereka langsung mengenali gue dan bertanya ke gue apa yang gue lakukan di Houston.
Gue jawab aja lagi ada meeting.
Sesampainya dikamar gue langsung buka sepatu dan rebahan dikasur. Yaampun, kangen banget gue sama kasur. Akhirnya gue membuka handphone sebentar untuk melihat berita-berita yang lagi ramai dibicarakan. Dari banyaknya berita, belum ada– jangan sampe sih, berita tentang Jaehyun sakit.
Karena gue capek banget, gue jatuh terlelap secara perlahan ketika gue masih scrolling di halaman berita.
———————
Just keep breathin and breathin and breathin...
Gue terbangun dari tidur karena ada panggilan yang masuk ke gue. Waktu gue liat ternyata mama yang nelfon. Kayaknya mama udah nyampe di Houston. Soalnya ini udah jam... 10 malem?! Yaampun gue tidur lama banget? Gue kira gue tidur hanya 2 jam atau 3 jam. Tapi kan ya gue nyampe di Houston juga siang, sekitar jam 2an. Terus gue baru ke hotel sekitar jam 3 terus langsung tidur.
"Halo ma?"
"Kamu dimana?" Tanya mama penuh khawatir.
"Hotel ma, baru bangun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...