"It's not a joke, Lana."
Gue menjatuhkan kepala gue ke belakang dan tertawa sekencang mungkin. Dari mana Lucas tau kalau itu bukan hanya sekadar bercandaan?
"Don't be silly, Lucas." Gue masih ketawa, tapi ketawa gue mulai memudar perlahan. Karena ya, respon yang gue dapati dari Lucas sama kayak Jaehyun. Dia sama sekali gak ketawa melihat gue tertawa.
Gue yang menyadari hal itu langsung berhenti ketawa dan... dan gue bisa merasakan air mata yang udah gue tahan daritadi akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya. Air mata gue mengalir deras dan dada gue sesak mengetahui semua ini.
Kenapa Lucas bisa tau? Gimana dengan keluarganya Jaehyun? Apa mereka juga tau? Apa mama dan papa juga tau dengan kondisi Jaehyun sekarang? Apa gue satu-satunya orang yang gak tau dengan kondisi Jaehyun sekarang?
Lucas menarik gue ke dalam pelukannya. Dia peluk gue dengan erat sambil mengelus-elus kepala gue.
Bukannya tambah tenang, yang ada nangis gue tambah kejer. Tangisan gue makin kenceng. Bukannya ini semua terlalu tiba-tiba?
Gue nangis di dalam pelukannya Lucas untuk waktu yang sangat lama. Gue gak tau berapa lama gue nangis tapi gue bisa merasakan hidung gue penuh dengan kotoran dan mata gue membengkak.
Setelah gue rasa cukup untuk menangis, gue menarik diri gue kebelakang dan Lucas melepaskan pelukannya. Tangannya sekarang meraih rambut gue yang berantakan dan gak beraturan. Dia rapikan rambut gue itu dan menaruhnya ke belakang telinga.
"K-kamu u-udah tau d-dari k-kapan?" Tanya gue masih sesenggukan. Tangisan gue udah gak sekenceng tadi, tapi masih sesenggukan.
"Waktu aku ke London ketemu mama sama papa kamu."
Lucas emang pernah gue tinggal sendiri sama mama dan papa, sedangkan gue ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan yang mama suruh.
Once again, kita gak punya asisten rumah tangga. Mama gak mau pake asisten rumah tangga.
Mendengar hal tersebut membuat gue menangis lagi. Mama dan papa juga tau tentang kondisi Jaehyun, tapi mereka gak pernah bilang ke gue. Tapi kenapa mereka bilang ke Lucas? Kenapa ke gue nggak?
"Kok mereka gak bilang ke aku sih?" Kata gue sambil menangis lagi.
Lucas menarik gue ke dalam pelukannya lagi dan tangannya kembali mengelus kepala gue. Dia juga gak bisa bilang apa-apa karena gue yakin dia merasa gak enak dengan semua ini. Lucas yang bukan siapa-siapanya Jaehyun aja tau dengan kondisi dia seperti itu, apa kabar dengan gue? Orang yang udah menjalin hubungan sama Jaehyun selama 18 tahun tapi gak dikasih tau apa-apa.
Lucas menarik badannya melepas pelukannya dan menarik badannya kebelakang. Dia mensejajarkan tubuhnya yang tinggi dengan gue. Menatap gue dengan dalam. Tangannya meraih pipi gue untuk menghapus air mata yang daritadi mengalir dengan deras.
Kalau kayak gini, gue jadi merasa orang yang paling jahat di dunia. Tega banget gue gak dikasih tau. Apa mereka gak ngasih tau gue karena selama ini gue gak baik ke Jaehyun?
"Cas... aku mau ke London." Kata gue tiba-tiba. Gue ingin kesana dan bicara langsung sama mama, papa, orangtua dan kakak-kakaknya Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...