St. Barths atau kepanjangan dari Saint Barthélemy yaitu sebuah pulau yang berada di Karibia dan termasuk ke dalam kekuasaan Perancis ini sangat indah. Tempatnya bagus banget, gue selalu ingin kesini. Tapi gak punya waktu.
Akhirnya sekarang gue menginjakan kaki gue di St. Barts bersama Jaehyun dan ada juga dokter pribadi dia yang ikut selama kita bepergian.
Oh iya, gue sama Jaehyun udah bepergian kurang lebih hampir satu bulan. Cukup lama kan?
St. Barts menjadi tempat kunjungan kita yang ke-7. Kita udah pergi ke New Zealand– walaupun selama keliling disana kita hanya sekali menggunakan camper van. Sisanya kita pake mobil biasa dan tidurnya juga dihotel. Karena takut ada apa-apa sama Jaehyun.
Selain itu kita gak bisa ke Aspen, dan tempat-tempat dingin lainnya yang mempunyai suhu sampai -10 lebih. Karena takut ada apa-apa sama Jaehyun. Jadi kita menghindari tempat-tempat yang dingin dan lebih memilih tempat-tempat dengan suhu yang hangat.
Jadi tempat-tempat yang kita kunjungi adalah kota-kota pinggiran di Italia seperti, Positano, Capri, Amalfi, lalu kita ke Tokyo– karena Jaehyun mau foto di Harajuku, Cappadocia dan Pamukkale di Turki karena Jaehyun pengen banget naik balon udara dan melihat water hot spring natural yang bentuknya mirip sawah, dan Alaska– Jaehyun ingin banget ke Denali National Park, emang bagus banget.
Udah sebulan juga gue gak kontakan sama Lucas. Kangen gak? Kangen banget. Gue malah hampir lupa kalau Lucas itu pacar gue. Bahkan gue ngerasanya kalau Jaehyun itu yang jadi pacar gue sekarang. Jaehyun juga akhir-akhir ini perhatian banget sama gue, bukannya mikirin dia sendiri– kondisi dia, tapi dia malah mikirin gue.
"Lanaaaaa." Panggil Jaehyun dari kamar dia yang ada disebelah kamar gue.
"Apa?" Gue membalas panggilannya.
"Sini."
"Apa dulu?" Gue masih unpacking baju-baju yang akan gue gunakan di St. Barts. Gue sama Jaehyun akan berkeliling disekitar sini menggunakan kapal yacht untuk beberapa hari. Propertinya ini punya Jaehyun, dia beli udah lama tapi baru sekarang dipake. Emang dasar orang kebanyakan uang kayak gitu ya, yang penting beli aja dulu. Urusan dipake atau nggaknya liat nanti.
Karena gue gak kunjung dateng ke kamarnya, akhirnya dia yang nyamperin gue ke kamar gue,
"Lana. Ini aneh gak?" Tanyanya sambil memperlihatkan baju yang dia kenakan."Nggak, bagus kok." Jaehyun menggunakan celana coklat selutut dan baju pantai dengan motif bunga-bunga dibajunya. Rambutnya dia biarkan berantakan– haduh Jaehyun... ganteng banget sih lo.
"Yakin bagus? Kok lo cuma bengong?"
"Lo ganteng soalnya." Kata gue frontal.
Jaehyun membulatkan matanya dan menatap gue gak percaya,
"Lo muji gue barusan?""Gak, gue ngehina lo."
Jaehyun memutarkan bola matanya sambil tersenyk kecil,
"Lo juga cantik pake banget, cuma sayang udah ada yang punya."Mendengar ucapannya Jaehyun barusan berhasil membuat gue memukul lengannya. Pelan kok mukulnya, gak keras. Gue juga masih punya perasaan. Tenang tenang.
"Aww!"
"Halah lebay lo."
Jaehyun cuma nyengir setelah itu lalu dia balik lagi ke kamarnya.
Setelah gue membereskan barang-barang gue, gue berjalan keluar kamar dan menuju kamar Jaehyun. Tapi orangnya gak ada. Akhirnya gue ke ruang tengah untuk liat siapa tau ada Jaehyun disana, tapi ternyata dia lagi duduk di sofa yang berada di dek kapal dan memandang langit yang udah semakin sore ini. Keliatan dari dalem kalau dia lagi duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lacuna: A Blank Space | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "Let's stop seeing and texting each other... and if by chance we met in the street, let's pretend like we didn't know each other." Start 28/03/2019 Finish 04/05/2019 WAS #1 in Jaehyun 06/05/2019 #2 in Jaehyun 05/05/2019 #3 in Jaehyun 30...