1. Satu Sekolah

3.3K 235 6
                                    

°°°Membantu adalah perlakuan terbaik untuk kita bisa dekat dengan seseorang°°°

Lisa bergegas memasukkan barang barangnya ke tas sekolahnya. Hari ini adalah hari dirinya masuk sekolah pertama. Lisa yang notabenya murid baru, tidak ingin terlambat datang kesekolah. Bisa-bisa ia nanti dihukum.

"Lisa! Ayo sarapan dulu!" panggil Haneul dari ruang makannya.

Panggilan itu membuat Lisa menutup tasnya lalu menggendongnya. Melangkahkan kakinya menuju ruang makan sebelumnya keluar kamarnya ia melihat dirinya melalui pantulan cermin sedang di kamarnya.

"Iya bi!" Lisa membalas panggilan bibinya yang belum sempat ia jawab tadi.

Ketika Lisa sampai di ruang makan, ia sudah disambut oleh makanan-makanan kesukaan Lisa yang dibuat oleh bibinya. Tak disangka, bibinya ini melayani dirinya dengan sangat baik dan tulus. Ia kira setelah semua orang terdekatnya hilang tak ada lagi kasih sayang yang ia dapatkan. Tapi, bibinya dan pamannya merubah pikiran itu dengan memberinya banyak kasih sayang.

Lisa benar-benar merasa beruntung mendapatkan paman dan bibi yang menyayanginya dengan tulus.

Lisa menghampiri Haneul yang tengah berbincang-bincang dengan pamannya. "Selamat pagi paman! Bibi!" ucap Lisa sembari menarik kursi untuk duduk.

Paman Samchon dan bibi Haneul membalas dengan senyuman. Lalu menyuruh Lisa untuk segera memakan sarapannya. "Lisa cepat makan sarapanmu, jam 7 sebentar lagi." Haneul memperingati.

Lisa spontan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Mata Lisa membulat melihat jarum jam sudah menunjukkan jam 7 kurang 10 menit. Ia langsung bangkit dari duduknya belum sempat menyentuh makanan sama sekali. Ia hanya meminum susu yang disiapkan bibinya. "Paman-Bibi aku berangkat dulu!" Lisa melambaikan tangannya.

Haneul yang memperhatikan Lisa belum makan sedikitpun segera menegurnya. "Makanlah sedikit Lisa!"

"Tidak bi!"

.......

Lisa berlari sekencang-kencangnya menuju halte bus yang jaraknya terbilang lumayan jauh dari rumah pamannya. Saat hampir sampai di halte bus, tiba-tiba suara klakson mengintrupsinya.

Tinn... Tinnn....

Lisa otomatis terhenti di tepi jalan melihat siapa yang sengaja mengklaksonnya. Bukankah, ia berlari di tepi bukan? Tapi, mengapa sosok sialan ini malah mengklaksonnya?

Sosok bermotor ninja hitam itu dibaluti jaket berwarna hitam membuatnya terkesan mengerikan. Di luar dugaan Lisa, sosok itu berhenti tepat di depan Lisa. Ia membuka helm fullface- Nya perlahan. Alangkah terkejutnya Lisa menangkap sosok dibalik helm itu.

"Mau bareng gak lo?" tawarnya dengan aura dingin.

Lisa tak langsung menjawab ia melihat seragam sosok itu di sela-sela tengah jaketnya yang tidak dinaikkan resletingnya. Pantas saja, sosok ini menawarkan Lisa dilihat dari seragamnya sama dengan seragam yang dikenakan gadis itu.

"Cepet naik!" perintahnya.

Apa? Bahkan, Lisa belum menyetujuinya. Kenapa sosok ini arogan sekali?

Lisa langsung menggelengkan kepalanya cepat. "Gak!" jawab Lisa tanpa pikir panjang bahwa dirinya beresiko akan terlambat.

Sosok itu adalah orang yang sama yang ia temui di bandara kemarin. Ya, Jeon Jungkook pria sialan yang menyuruhnya untuk mengganti waktunya.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang