33. Last Day

964 97 1
                                    

•••

°°Despair and surrender are the end points of a person's struggle that is never valued.°°

•••

🌺🌺🌺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺🌺🌺

-SeeULater-

              Selepas kepulangannya dari Pulau Jeju, Lisa menjadi agak pendiam. Memang benar bahwa dia adalah orang yang tidak banyak bicara, namun kali ini berbeda. Gadis itu terlihat memikirkan sesuatu yang nampaknya terus saja mengganjal pikirannya. Seakan-akan setiap detik waktu yang berjalan, Lisa selalu terbayang-bayangi tanpa henti.

Bahkan, selama perjalanan—di pesawat—Lisa sama sekali tak mengeluarkan suara. Hanya sesekali bertanya waktu dan itu cukup membuat Taehyung berkerut kening heran. Akan tetapi, karena menghargai privasi, cowok itu mengurungkan niatnya untuk bertanya. Ia memilih memberikan tiga permen rasa buah jeruk—sekadar untuk menyegarkan pikiran Lisa.

              Pun saat di malam hari, di rumah pamannya, Lisa lebih banyak mengurung diri di kamar. Memikirkan segala tindakan yang akan ia ambil agar tidak menimbulkan permasalahan yang baru.

Sudah cukup sampai di sini saja.

Ia tidak ingin orang-orang yang terlibat ke masalahnya semakin lebih banyak yang justru membuat korban juga semakin bertambah.

              Karena itu, ketika jam istirahat berbunyi, gadis itu secara diam-diam melipir ke ruang guru, tepatnya untuk menghampiri wali kelasnya.

Choi Seungyoon. Selaku wali kelas 11-2.

Tanpa banyak berbasa-basi, Lisa segera menyerahkan sebuah amplop berwarna putih ke arah wali kelasnya itu.

               Seungyoon mengangkat alisnya, memandang sejenak amplop itu dengan bingung. “Surat apa ini?” Lalu dia membukanya dengan kening berkerut samar. Guru itu membulatkan matanya tersentak kala matanya menangkap dengan jelas judul yang tertera di paling atas surat. “Hah? Surat pengunduran diri dari sekolah?? Kamu serius, Lisa?!” tanyanya, memandang siswi di hadapannya itu dengan tak percaya.

Menganggukkan kepalanya pelan, Lisa lantas tersenyum kecil. Niatnya untuk melanjutkan sekolah ke Australia sudah bulat dan tentu saja sangat penuh pertimbangan. Jadi, hal ini bukan semata-mata karena dia ingin lari dari masalah. Lisa hanya ingin keluar dari zona danger-nya sementara waktu. Em, atau mungkin menetap?

               Mendapat balasan seperti itu membuat Seungyoon semakin melebarkan matanya. “Kenapa tiba-tiba seperti ini?? Akh, maksud saya kenapa kamu keluar dengan cara seperti ini? Apa ada sesuatu yang terjadi selama kamu bersekolah di sini?” Wali kelasnya itu terus menuntut penjelasan yang lebih gamblang.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang