17. Lucky?

1.1K 88 0
                                    

🌺🌺🌺

•••

°°Saat itu, aku benar-benar takut kamu tahu semuanya!°°

•••

            Sebuah gerbang tinggi itu terbuka lebar ketika suara tin motor milik Jungkook berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


            Sebuah gerbang tinggi itu terbuka lebar ketika suara tin motor milik Jungkook berbunyi. Jungkook segera memutar gasnya kembali masuk ke dalam rumah dan perlahan gerbang tertutup sendiri. Gerbang itu memang dilengkapi dengan sensor bunyi yang bisa membuka dan menutup sendiri. Akan tetapi, hanya bunyi kendaraan tertentu yang sudah terdaftar di gerbang itu. Jadi, rumah Jungkook terbilang aman.

          Jungkook melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah setelah selesai meletakkan motornya di garasi. Namun, pergerakannya seketika melambat kala manik matanya menangkap tiga sosok yang tengah berbincang di ruang tamu. Satu di antaranya adalah Rena—Mamanya sendiri. Serta dua di antaranya yaitu, Eunha dan Tora—Ayah cewek itu.

Pemuda itu berdecak kesal dilanjutkan dengan helaan napas panjang. Jungkook lalu berjalan mendekat dengan langkah gontai. Ia menyesal kenapa ia tidak pulang ke apartemen saja?

          Eunha yang menyadari Jungkook datang, langsung berdiri dari duduknya, hingga membuat kedua orang tua itu menatap ke arah yang sama dengan Eunha. Detik itu juga, Tora sontak memegang lengan Eunha, lalu memberi kode untuk segera duduk kembali. Cewek itu menurut, lalu duduk kembali, walaupun dengan bibir cemberut.

“Jungkook!” seru Rena melihat putranya menyelonong masuk tanpa permisi terlebih dahulu. Bahkan, hanya sekadar untuk menyapa saja tidak sama sekali.

              Jungkook terpaksa menghentikan langkahnya, sebelum berbalik ia mengusap wajahnya lelah. “Kenapa?”

“Sini bentar! Nggak lihat Om Tora sama Eunha di sini?” ucap Rena menggelengkan kepalanya tak mengerti apa yang dipikirkan Jungkook. Padahal, sudah sangat lama dua keluarga itu menjalin hubungan kerja sama. Tapi, sampai detik ini, Jungkook tidak bersikap layaknya orang dekat dengan keluarga Eunha. Entah kenapa.

Sebelum Jungkook menjawab, Eunha lebih dulu menyahut.

             “Enggak papa, kok, Tan. Eunha sama Papa juga bentar lagi pulang.” Eunha beralih menatap Tora, “Iya, kan, Pa? Jungkook juga pasti capek."

Entah perasaan Jungkook atau tidak, yang pasti ia mendengar Eunha berbicara dengan nada di melas-melaskan.

Rena menghembuskan napasnya. “Jungkook,” panggilnya yang membuat cowok jangkung itu mau tak mau berjalan mendekat ke arah mereka.

Dia menyalami tangan Tora yang dibalas dengan tepukan dua kali di pundak Jungkook.

Tora tersenyum tipis, “Ya sudah, aku sama Eunha sekalian pamit,” ucap Tora lalu berdiri.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang