14. Be back

1.1K 87 4
                                    

•••

°°Menyala seperti lampu, membara seperti api, dan menajam seperti burung elang adalah caraku memperebutkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°Menyala seperti lampu, membara seperti api, dan menajam seperti burung elang adalah caraku memperebutkanmu.°°

•••
-Between two boys-

           Rasa bimbang. Delima. Dan bingung. Tiga kata tapi satu makna yang bisa menggambarkan perasan Lisa sekarang ini. Dihadapkan kepada dua pilihan itu adalah suatu hal yang sulit. Apalagi, jika kedua hal itu memiliki derajat yang sama. Lisa jadi tidak bisa memprioritaskan mana yang lebih penting.

Pada akhirnya, sampai sepulang sekolah, Lisa masih memikirkan segala hal itu. Ia tak mau mengambil keputusan yang alih-alih bukannya membuat dia lega, tapi malah berujung pada dirinya yang terus dihantui rasa bersalah.

          Jujur, sebenarnya Lisa bukan tipe orang yang pemikir seperti ini. Dia akan langsung menjawab, ya atau tidak. Akan tetapi, entah mengapa kali ini sedikit berbeda. Ia jadi harus memilih mana yang semestinya dipilih.

         Taehyung atau Jungkook?

          Astaga! Kepalanya hampir pecah memikirkan hal itu.

Untuk mengalihkan pikirannya, Lisa menoleh ke arah jalanan. Suatu usaha yang sama sekali tidak ada gunanya. Nyatanya, pikirannya kini masih dihinggapi oleh dua pilihan. Hingga tiba-tiba lamunan itu buyar ketika dia merasa tas sekolahnya ditarik-tarik.

          Lisa menoleh ke arah bawah. Seorang anak kecil tengah menarik-narik tasnya. "Kenapa?" tanya Lisa sambil menyamakan tingginya dengan anak laki-laki itu.

"Kakak bisa ambilin mangga itu enggak, Kak?" ucapnya dengan lugu.

Lisa tersenyum menatap anak laki-laki itu. Lucu. Ia lalu menangguk untuk mengambilkan buah mangga yang berada tak jauh dari tempatnya sekarang ini. "Tunggu bentar, ya." Ia berdiri mendekat ke arah pohon mangga.

          Cewek itu menghela napasnya panjang. Bagaimana caranya ia bisa mengambil buah itu? Secara letak buah itu lumayan tinggi. Bahkan, walaupun Lisa sudah mencoba untuk meloncat-loncat, tetap saja hasilnya nihil. Alih-alih menggapainya, menyentuh kulit mangga saja tidak bisa.

"Kakak bisa?" tanya laki-laki itu ragu melihat upaya Lisa yang selalu nihil.

Lisa menggerakkan kepalanya ke atas bawah dengan mantap. Otaknya berputar untuk mencari cara. Ah, mengapa tidak melemparinya dengan batu saja?

          Lantas, Lisa mencari beberapa kerikir kecil di sepanjang jalan itu. Ia mulai melempar satu-persatu kerikilnya. Hampir sudah semua ia lemparkan, tapi mangga itu masih setia di sana. Tinggal batu terakhir ini saja.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang