•••
°°Tak bisakah, hidupku tenang walaupun hanya sedetik saja?°°
•••
🌺🌺🌺
Hidup bukan hanya sekadar pilihan. Terkadang kehidupan ini penuh akan rintangan yang tiba-tiba datang, tak terduga sedikit pun. Akan tetapi, tak jarang orang-orang sudah menduga kalau rintangan itu akan segera datang. Namun sayang... banyak di antara mereka yang memilih mengabaikan itu semua. Mereka tidak memikirkan terlebih dahulu apa yang akan terjadi dari ulahnya itu.
Jika yang terjadi adalah sesuatu hal yang kecil, mungkin bisa menghadapinya.
Tapi, tak menutup kemungkinan bukan, kalau berujung fatal, hanya karena kecerobohan kita sendiri?
Yah, Lisa tahu akan hal itu. Tentang konsekuensi dari apa yang diperbuat dirinya atau orang lain. Tetapi... mengapa Lisa terus saja ditatangi oleh rintangan yang nyatanya seratus persen bukan salahnya?
Lisa membuka pintu lokernya. Ia ingin mengambil beberapa buku paket yang dia tinggal karena tebal buku itu tak main-main. Hampir mencapai 400 halaman. Bayangkan! Pernah sekali, Lisa mencoba meletakkan buku itu di dalam tasnya, alhasil kedua pundaknya terasa sangat pegal.
Setelah mengambil beberapa buku, Lisa segera menutup pintu lokernya, lalu menguncinya. Sekali lagi, sosok itu memastikan kalau buku yang ia ambil sudah benar.
Sampai tiba-tiba sebuah suara mengusik telinga gadis itu.
“Kasihan banget sih, lo, Jen, punya temen kok kayak gitu!” seru seseorang tiba-tiba dari arah belakang tubuh cewek itu.
Tanpa berbalik pun, Lisa bisa mengenali siapa pemilik suara itu. Ia hanya menghela napasnya panjang. Siapa lagi kalau bukan Irene?
“Iya! Masa' gebetan temen sendiri diambil. Cih, kalau gue nggak sudi punya temen kayak gitu!” timpal seseorang sambil memainkan rambutnya. Yeri.
Lisa masih mempertahankan posisinya. Ia ingin mendengar hujatan-hujatan apa lagi yang akan dikeluarkan Irene dan teman-temannya itu. Lisa sendiri tak berniat membalik badan sama sekali. Kalau pun membalik badan, ia hanya akan merasa sakit hati, sebab Lisa yakin seratus persen di sana ada Jennie yang sedang tersenyum senang.
“Dasar penghianat!” tambah Seulgi sengaja berteriak yang membuat beberapa orang langsung berbisik-bisik.
Sampai sekarang Lisa masih belum mengerti di mana letak kesalahannya sehingga Jennie berubah semacam itu. Sebenarnya, sikap Jennie berubah sudah semenjak beberapa hari yang lalu. Entahlah, yang pasti setelah insiden menjenguk Lisa ketika sakit kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers - [Lizkook]
FanfictionBersemerbak setiap hari Mengundang para pemilik hati Harum menusuk indra penciuman ini Menarik di pandang mata sakti Renyuh di dalam hati Aku bukan seperti yang mereka kira, aku tak seperti yang mereka pandang, aku tak seindah yang diinginkan...