°°°Jangan pernah menyimpulkan sekenanya, sebelum mengetahui apa yang sebenarnya! °°°-Alisa M-
•••
Gadis itu melambaikan tangannya ke arah seorang wanita paruh baya yang tengah berdiri di dekat deretan kursi penunggu yang disediakan oleh petugas bandara. Lambaianya, dibalas hangat oleh wanita paruh baya itu seraya menyunggingkan bibirnya ke atas membentuk sebuah lengkungan senyum.
Gadis itu berlari kecil menghampiri wanita paruh baya tersebut seraya menarik kopernya yang di atasnya ada sebuah tas ukuran sedang berwarna biru tua yang sengaja ia bawa untuk meletakkan barang barang penting termasuk passport—nya.
"Bibi! Bagaimana kabar bibi? Aku rindu kepada bibi!"Ujarnya kepada sang bibi seraya merentangkan tangannya untuk memeluk bibinya.
Rentangan itu di balas lembut, bibi itu mendekap tubuh gadisnya dengan sangat erat. Seakan sudah sangat lama tak bertemu gadis ini. Padahal, baru 6 bulan yang lalu dirinya bertemu gadis itu.
Bibi itu mengusap rambut panjang sang gadis, "bibi juga kangen sama Lisa! Kabar bibi baik baik saja, buktinya bibi menjemputmu kesini."
Lisa gadis dengan suraian rambut blonde, mata belo, dan senyuman manis yang menyempurnakannya itu terkekeh kecil. Jika bibinya menjemputnya pasti dia sehat sehat saja! bukan? Mengapa ia masih menanyakan hal itu?
Lisa mengurai pelukan keduanya setelah lama tertahan, "bibi Haneul! Dimana paman? Apa bibi kesini sendiri?" Lisa menengok ke kanan ke kiri mencari pamannya itu.
"Pamanmu sedang membeli minuman dulu, paling tidak sebentar lagi pamanmu akan kembali!" ujar Haneul.
Lisa mengangguk, "kalau begitu aku ke kamar kecil dulu ya bi? Aku sudah tidak tahan." Raut wajah Lisa terlihat menahan rasa kebeletnya.
"yasudah sana!"
°°°
Lisa berlari sekencang kencangnya setelah mendapat pesan dari bibinya bahwa pamannya sudah kembali dan harus segera pulang karena panggilan pekerjaan dari kantor pamannya itu. Sebelumnya ia sudah pergi ke toilet untuk menyelesaikan panggilan alamnya.
Tak sadar jika kakinya melaju terlalu kencang ia sedikit memperlambat agar tidak menabrak seseorang, sayangnya Lisa sudah terlanjur menabrak seseorang yang sedang berlari juga. Jadi, keduanya sama sama saling menabrak.
Lisa terjatuh di lantai dengan posisi kakinya tertekuk ke belakang serta kedua tangannya yang menyangga tubuhnya. Seorang tadi sama halnya dengan lisa terjatuh di lantai.
"Kalo jalan jangan kenceng kenceng gitu! Banyak orang di sini! Untung gue yang lo tabrak, kalo anak kecil gimana?!" celotehnya seraya mencoba bangkit.
Lisa juga ikut bangkit kemudian menatap sosok yang di tabraknya tadi, "maaf, lo juga tadi jalannya kenceng! Berarti bukan cuma salah gue lo juga salah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers - [Lizkook]
FanfictionBersemerbak setiap hari Mengundang para pemilik hati Harum menusuk indra penciuman ini Menarik di pandang mata sakti Renyuh di dalam hati Aku bukan seperti yang mereka kira, aku tak seperti yang mereka pandang, aku tak seindah yang diinginkan...