9. Cengkeraman Utama

1.6K 127 2
                                    

•••
"Pleasee.. don't touch me!"
•••

 don't touch me!" •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Kring... Kring...

           Ketika bel istirahat dibunyikan, sontak saja semua murid bersorak senang. Bagaimana tidak? Secara bel istirahat adalah bel yang paling ditunggu-tunggu. Selain itu, bel istirahat adalah bel penyelamat bagi para murid yang tengah ditanya oleh guru yang mengajar di kelasnya.

          Seperti sekarang ini, Rosi menghela napasnya lega ketika suara nyaring itu terdengar memekak di telinganya. Baru saja guru yang mengajar di kelasnya memberi dirinya pertanyaan, tapi untung saja bel berbunyi tepat pada waktunya.

         "Rosi! Kamu jangan seneng dulu! Besok Ibu tagih jawabannya!" peringat Bu guru yang memberi pertanyaan kepada Rosi. Dia lalu pergi meninggalkan kelas setelah seselai membereskan beberapa bukunya.

          Raut wajah Rosi sedikit menurun, namun sedetik kemudian ia tersenyum kembali. Setidaknya besok, bukan sekarang.

          "Untung aja tadi belnya cepet bunyi. Kalau enggak... Habis sudah riwayatku," ucapnya dramatis. Sambil memperagakan seolah dirinya adalah manusia paling sengsara di bumi ini. Emang berlebihan.

         Jisoo yang berada di sampingnya langsung menoyor kepala cewek itu. "Lebay lo!"

         "Iya, lebay banget lu Ros! Cuman segitu aja kok!" cibir Lisa ikut-ikutan.

          Terhitung sudah 5 hari bersekolah, Lisa sudah mulai membuka dirinya di hadapan teman-temannya. Pun Jennie yang biasanya judes, kini sudah mulai menampakkan sifat aslinya kepada Lisa. Tak jarang, cewek bermata cantik itu melempar celotehan konyol yang membuat semuanya tertawa.

           Lisa juga sudah mulai dekat dengan teman-temannya itu. Ya, terutama Jisoo dan Jennie. Kalau Rosi mah udah dari dulu dia dekat. Murid-murid di sekolahnya sendiri sudah tidak memandang asing Lisa seperti awal masuk sekolah.

           "Apa sih, lo berdua? Sirik aja gue terselamatkan!" balasnya sembari mengibaskan rambut panjang nan indahnya itu. Udah kayak iklan sampo aja, gayanya!

           Aku jadi duta sampho lain?? Ahahaha! Gaje!

          "Ros...," Jennie memanggil. Membuat Rosi segera menatap Jennie dengan pandangan apa. "Rambut lo kok bau sih? Belum kramas, ya?"

          Seketika ketiganya tertawa terbahak-bahak. Entah apa yang lucu, tapi melihat ekspresi Rosi yang sangat lucu membuat mereka tertawa.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang