29. Mission X

933 88 7
                                    


••


"Kita tinggal menunggu beberapa menit lagi untuk menjadikan mimpi buruk itu menjadi nyata."

•••

🌺🌺🌺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺🌺🌺

         
           Tok Tok Tok!

           Kriett

Lisa mengangkat kepalanya tatkala telinganya menangkap suara pintu yang dibuka dengan cukup pelan. Sempat berburuk sangka kalau itu adalah anak buah Badron atau justru sosok itu sendiri mengingat pria paruh itu akan menghampirinya. Namun, di luar dugaan. Si empu pembuka nyatanya adalah seorang anak laki-laki berumur sekitar 17 tahunan.

Wajahnya pun terlihat masih muda dengan kulit putih bersih. Sosok yang tingginya bisa ditebak nyaris 180 cm itu tampak berjalan masuk dengan langkah pelan sembari kedua tangannya membawa sebuah kantong yang entah apa isinya.

             Menutup pintunya sama pelannya, cowok yang lebih muda dari Lisa itu melangkahkan kakinya seperti sedang mengendap-endap. Sangat pelan, bahkan bisa menyamai jalannya hewan siput.

Menghembuskan napasnya panjang setelah berhasil lewat dari berbagai macam pengawasan, anak laki-laki itu lantas mendudukkan dirinya sejajar dengan Lisa. “Annyeonghaseyo, Lisa Noona,” sapanya menundukkan kepala sambil tersenyum hangat, berbeda sekali dengan senyum iblis Mingyu. Senyum yang diberikan sosok ini seakan bagai obat penyejuk pikiran Lisa.

“Siapa?” tanya Lisa agak ragu. Waswas kalau orang ini juga bagian dari kubu Badron dan Mingyu.

            “Oh...., Haruto. Watanabe Haruto. Sepupunya Kak Mingyu,” ucap cowok itu masih mempertahankan senyum tampannya.

Lisa sedikit tersentak ketika mengetahui fakta bahwa sosok di hadapannya ini adalah saudara sepupu cowok yang baru saja menculiknya itu. Menyadari keterkejutan Lisa, Haruto dengan cekatan meralat ucapannya. “Tapi, Kakak tenang aja, aku enggak akan nyiksa Kakak kayak Kak Mingyu.”

Cewek berponi itu menganggukkan kepala kikuk. Sulit baginya untuk cepat bersosialisasi dengan orang luar semacam ini. Apalagi, orang ini lebih muda darinya. Jadi, agak terasa sangat canggung bagi Lisa. Tapi sepertinya, cowok bernama Haruto ini tidak merasa akward seperti halnya dia.

             “Nih, Kak, aku ada bawa makanan dari luar. Nggak banyak sih, ya paling enggak perut Kakak nggak kosong. Aku tahu Kak Lisa belum makan dari semalam.” Haruto mendorong kantong coklat yang memang sengaja dibawanya tadi dari meja makan miliknya. Ia merasa kasihan kepada Lisa,  kenapa sampai hati Mingyu tidak memberi makan cewek itu meski hanya sedikit.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang