°°Semua resiko yang akan terjadi adalah tanggungan gue, bukan tanggungan lo. Jadi, lo gak berhak campurin urusan gue!°°
....
🌺🌺🌺
Suara dentuman lagu yang berdentum keras mengganggu telinganya. Lampu dengan bentuk bulat sempurna menggantung di tengah-tengah area itu. Lampu itu berputar dan mengeluarkan cahaya warna-warni membuat siapa saja yang melihat akan merasa pusing. Begitu pun dengan seorang cewek yang tengah duduk manis di meja bundar yang sekelilingnya ada beberapa pria yang bisa ditebak dari wajahnya sudah beristri atau mungkin sudah punya anak. Cewek itu memakai pakaian sedikit terbuka dan ketat.
"Arggh...." Satu diantara pria yang mengelilingi cewek itu membanting tumpukan kartu dengan keras. Hingga membuatnya terkejut, "Gue kalah lagi kan!" gerutunya.
Pria lainnya tertawa senang. "Mampus lo! Dari awal gue udah bilang 'kan, lo bakalan kalah main sama gue." ujar pria bernama—Badron.
Pria yang membanting kartu tadi menoleh ke arah cewek di sampingnya. "Maaf ya sayang, hari ini kamu sama kaparat ini dulu." ucapnya benar-benar lembut.
Sementara cewek yang di ajak bicara itu hanya tersenyum kikuk. Ya, cewek itu adalah Alisa. Sungguh, jika ini bukan karena butuh Lisa tak mau berada di tempat maksiat seperti ini. Apalagi memakai pakaian yang terbuka dan ketat. Itu bukan tipenya!
Bagi Lisa, sebenarnya sudah biasa berada di tempat seperti ini. Tapi hari ini, ralat, tepatnya malam ini ia merasa janggal dan terusik lantaran sudah beberapa bulan ia tidak pergi ke sini lagi.
"Yes! Jadi gue menang 'kan?" Badron meyakinkan.
Pria yang melawannya barusan mengangguk tak acuh.
Badron beralih menatap Lisa yang tampak ketakutan melihat wajah garangnya. "Hai cantik." Tangannya menjawil (aku gak ngerti bahasanya apa) dagu Lisa. Lisa sendiri nggak menepisnya malah ia membiarkan saja. Oke, mungkin orang-orang akan mengira dirinya murahan. Tidak! Ia tidak murahan!
"Kok kamu cantik banget sih?" lanjutnya dengan nada menggoda. Hilih! Bukannya tergoda Lisa malah jijik mendegarnya. Sumpah demi apa, ia tak sudi jika harus dengan pria yang sebutan gaulnya pedofil. Padahal umurnya sudah paman-paman. Tapi mengingat lagi tentang perlunya Lisa, ia nggak mungkin menolaknya.
"Langsung aja Dron!" kompor teman Badron yang sedang diapit dua wanita berpakaian seksi. Bahkan lebih seksi dari yang dipakai Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flowers - [Lizkook]
FanfictionBersemerbak setiap hari Mengundang para pemilik hati Harum menusuk indra penciuman ini Menarik di pandang mata sakti Renyuh di dalam hati Aku bukan seperti yang mereka kira, aku tak seperti yang mereka pandang, aku tak seindah yang diinginkan...