35. Still With You (The End)

1.6K 91 12
                                    

•••

If I see you again
I'll run with my feet wet
I will look into your eyes
And say, "I missed you"
So hug me then

•••

🌺🌺🌺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺🌺🌺

                
         
               5 tahun sudah berlalu...


Ada banyak perubahan dengan berbagai ragam aspek di kehidupan Alisa manoban atau yang lebih akrab disapa Lisa.

Kehidupannya yang dulu, jelas berbeda dengan perjalanan kehidupannya yang sekarang. Tak ada lagi mata yang menatapnya penuh kebencian. Tak ada lagi langkah kaki angkuh yang berjalan menghampirinya. Dan kemudian, tak ada lagi makian serta tamparan keras untuk dirinya sebagai ladang guna koreksi diri.

Pun dengan ego yang membara tak lagi sama. Harga diri telah kembali ke tempatnya semula tanpa perlu repot-repot layaknya surat-surat penting. Kini yang tersisa hanya si gadis tangguh dengan beban pundak yang kian hari semakin berkurang.

Tundukan kepala dari beberapa orang, terutama para mahasiswa juniornya sudah sering ia dapatkan. Pekerjaan sampingnya selain menjadi guru dance, Lisa juga menjadi asisten dosen.

Di Australia, gadis itu mulai menata dirinya. Memprioritaskan pendidikan yang bisa membuatnya berubah, meski bukan dalam waktu yang sekejap, hingga akhirnya berkat kerja keras yang ditangguhkannya berbuah pada kecerdasan otak yang membawanya untuk mendapatkan beasiswa hingga S2 di universitas terbaik negara ini.

Namun, di balik itu, Lisa tetaplah Lisa. Dia adalah sosok gadis tak banyak bicara yang suka menghabiskan waktu membaca komik selama berjam-jam. Dia tetap menjadi gadis manis dengan kucir kuda rambut andalannya. Lalu, yang tidak bisa berubah, adalah sorot kerendahan hati yang selalu membuat siapa saja segan kepadanya.

Mulai dari dosen utama mau pun asisten dosen yang lain, selalu menatap kedatangan Lisa dengan senyum. Aura tegas sekaligus anggun secara bersamaan tak dapat ditolak oleh siapa pun itu.

Dia tetap si gadis dengan perasaan lembut bagaikan sutra.

"Kak!"

Panggilan itu seketika membuat Lisa yang tengah menata bukunya sehabis mengajar menoleh dengan cepat, mendapati seseorang melambaikan tangannya antusias. Lantas, sedetik kemudian dia tersenyum tipis.

Pemuda yang baru saja memanggil itu tampak langsung berlari mendekat ke arah Lisa. "Coba tebak, ngapain aku ke sini??" tanyanya dengan bahasa Korea sembari menaik turunkan alisnya.

Menaikkan satu alisnya, Lisa tampak sedang berpikir. Namun, tak sampai 30 detik, cewek itu menghentikan otaknya yang sedang menerka-nerka. "Aku lagi nggak mood buat mikir. Langsung to the point aja kenapa ke sini," balasnya membuat si pemuda yang pernah menolongnya itu sontak mendecak sebal.

Flowers - [Lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang