Bagian 2 ✅

3.8K 239 63
                                    


"Huaa capek banget gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Huaa capek banget gue." Ailita menjatuhkan dirinya di kasur empuknya.

"Gue juga, btw itu jaket siapa Lit?" tanya Balqis sambil menunjuk ke arah jaket hitam yang ada di atas tas Ailita.
Ailita melihat ke arah tunjukan Balqis, dan ternyata Balqis menunjuk jaket milik Dava.

"Oh itu jaket nya Kak Dava," jawabnya santai.

"What?! Lo dikasih jaket sama abang kelas paling ganteng di sekolahan?!" teriak Balqis. Bagaimana Balqis tidak terkejut, ia tau kalau Dava adalah cowok yang terkenal di sekolahan, tajir, ganteng, tapi sayangnya dia badboy.

Ailita menaikkan sebelah alisnya. Dia heran dengan sahabatnya itu, padahal menurut Ailita, Dava itu orang nya b.aja dan menurut Ailita juga, Dava bukan lah cowok yang baik.

"Yaelah lebay lu! Bukan dikasih tapi dipinjemin sama dia tadi di uks."

"Lo kagak tau tentang Kak Dava?"

"Gua gak tau dan gak mau tau!" jawab Ailita cuek.

"Oh ya udah, awas aja lo nanti sampe jatuh hati sama Kak Dava. Eh gak papa deng kalau lo jadi pacar dia, kan gue bisa tenar juga jadi sahabat pacarnya orang paling keren di sekolahan." Balqis terkekeh membayangkan dirinya suatu saat nanti akan terkenal disekolahan.

Ailita menaikkan bibirnya dan memutar malas kedua bola matanya, Balqis ini benar-benar aneh tapi bagaimana pun Ailita tetap sayang kepada gadis itu.

"Gak! Amit-amit gua sama dia!" ketus Ailita kemudian memejamkan matanya untuk tidur, jika ia memilih berdebat dengan Balqis? Mungkin besok pagi mereka akan kesiangan untuk berangkat ke sekolah.

• • •

Pagi hari, sinar matahari pagi hari ini masuk melewati celah jendela kamar mereka. Ac yang begitu dingin mampu membuat Ailita dan Balqis bangun kesiangan pagi ini.

"Astaga! Kita kesiangan!" teriak Ailita. Ia melihat jam di dinding kamarnya. 06:10, Ailita mengoyang-goyang kan badan Balqis. Merasa terganggu, Balqis pun langsung bangun dan melihat jam. Ah sial! Mereka sangat terlambat hari ini.

Dengan gerakan super cepat Ailita dan Balqis pun bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Mereka pun sampai tidak sempat sarapan karena sudah sangkin telatnya.

Keduanya sampai di depan gerbang sekolah. Ailita melirik ke arah benda cantik yang melingkar di tangannya, benda itu menunjukkan pukul 07:28. Ah selamat! Mereka belum terlambat kali ini, tapi kalau mereka telat 2 menit lagi, mungkin mereka akan di usir oleh satpam sekolah.

Ailita dan Balqis kini sudah baris di lapangan bersama murid-murid yang lainnya. Seperti janji osis kemarin, semua anak baru akan mengambil satu buah kertas yang telah di acak oleh pihak osis. Dan sekarang adalah giliran Ailita.

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang