Bagian 23 ✅

1.5K 84 2
                                    

Sedari tadi Ailita sibuk melirik kearah gerbang rumahnya, ia harap ada seseorang yang akan datang menjemputnya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedari tadi Ailita sibuk melirik kearah gerbang rumahnya, ia harap ada seseorang yang akan datang menjemputnya hari ini. Sesekali ia menatap pesan chat dirinya dan Dava kemarin malam.

Kemarin malam Dava mengirim pesan kepadanya, pesan itu berisi tentang Dava yang mengajaknya untuk pergi bareng ke sekolah. Awalnya Ailita menolak tapi lelaki itu keras kepala dan tetap ingin menjemput Ailita.

Balqis sudah pergi sedari tadi karena mengetahui kalau Ailita akan pergi bersama Dava. Sekarang sudah jam 07:25 dan Dava belum datang juga. Ailita bahkan sudah menunggu 25 menit.

Ailita menggeleng kuat, bisa-bisa terlambat jika harus terus menunggu Dava sampai lelaki itu datang. Dengan perasaan dongkol Ailita pergi berangkat ke sekolah menaiki taksi. Ia kesal sekali, waktunya terbuang begitu saja.

Sesampai disekolah Ailita melangkahkan kaki jenjangnya memasuki sekolah yang begitu luas itu. Saat melewati parkiran, ia terkejut melihat mobi Dava yang sudah terparkir dengan rapi di parkiran.

Rasa kesal Ailita semakin bertambah karena tidak sengaja melihat Dava yang sedang menggandeng seorang gadis cantik lalu mengantarkannya dikoridor kelas 11. Ailita mendengus kesal, hatinya seperti tercubit melihat Dava menggenggam tangan perempuan lain.

"Gue nungguin dia sampe gue hampir telat, tapi dia malah enak-enakan sama cewek lain," batin Ailita.

Hingga satu tepukan di bahunya membuat Ailita terkejut.

"Ailita!"

"Eh? Kalian?" kaget Ailita melihat Balqis dan Naya yang sudah ada disampingnya. 

"Lo ngelamun? Dari tadi dipanggilin kagak denger," kata Naya.

"Eh, enggak kok Nay, yaudah yuk masuk kelas."

• • •

"Kantin yuk!" ajak Maxine yang diangguki semuanya kecuali Dava

"Duluan aja, entar gue nyusul," ucap Dava.

"Mau kemana lo?" tanya Maxine.

Dava menghela nafas, sebenarnya ia malas untuk melakukan hal ini namun karena kedua orang tua nya memaksa dirinya, mau tak mau ia harus menurut. "Gue nganterin Evelyn sebentar," jawabnya lalu pergi ke kelas Evelyn.

Ketiga sahabatnya menghela nafas lalu mereka memilih untuk pergi ke kantin.

"Gue heran liat Dava, padahal kemarin dia bilang kalau hari ini dia ada janji untuk ngajak Ailita pergi bareng tapi dia malah jemput Evelyn," oceh Maxine.

Arga mengernyit bingung. "Evelyn siapa?" tanya Arga.

"Evelyn itu adik sepupunya Dava. Mulai hari ini Evelyn bakalan tinggal di rumah Dava yang kosong itu, lagian si Dava kan udah pindah ke apartemen. Jadi sepupunya tinggal disitu untuk beberapa tahun. Evelyn juga pindah sekolah ke sini," ujar Delvin panjang lebar.

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang