Bagian 16 ✅

1.7K 104 15
                                    

"Enggak!" sergah Ailita cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enggak!" sergah Ailita cepat.

"Eh pipi nya kok merah? Ciee Clarissa baperan cie cie," goda Dava sambil menoel-noel pipi Ailita.

Semakin lama Ailita semakin merasakan pipinya memang sudah memerah menahan malu. Ah, ingin rasanya ia menghilang dari bumi saat itu juga.

"E-enggak! Ihh, nyebelin banget sih lo!"

"Cie cie, cie lo baper cie!" Menyebalkan sekali, bakan Dava belum berhenti menggodanya.

"Nggak lucu!"

"Emang, kan gue nggak lawak."

"IHH NYEBELIN! AWAS LO, GUE MAU PULANG!" Saat ingin pergi, Dava malah menahan tangannya.

"Mau kemana, hm?" tanya Dava.

"Ngamen, puas lo?!"

"Gue anterin!" ucap Dava lalu menarik tangan Ailita ke dalam mobilnya.

"Lepas! Gue bisa pulang sendiri!"

"Malem-malem gini lo mau pulang sendirian? Kalau lo di culik gimana? Kalau lo di grepe-grepe gimana?" oceh Dava, ngawur.

Puncak kesabaran Ailita sudah habis, ia menabok pipi Dava dengan kuat berhasil membuat Dava meringis kesakitan. Habisnya sih, seneng banget buat Ailita marah.

"Mulut lo di jaga ya!"

"Sakita Lit, kamu jahat!" ucap Dava sok dramatis.

"Lebay lo!"

"Cepetan, katanya mau pulang!'

"Iya, iya."

Lalu Dava pun mengantarkan Ailita pulang ke rumahnya. Sesampai dirumahnya Ailita tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Dava.

"Thanks," ucap Ailita yang dibalas anggukan dan senyum manis dari Dava. Setelah itu Dava pun pergi dari pekarangan rumah megah tingkat dua tersebut.

"Eh, kok ganteng?" batin Ailita.

Tersadar, Ailita buru-buru menepis pikirannya kemudian melangkah masuk ke dalam rumahnya. Sampai di rumah Ailita melihat Balqis yang kini sedang mondar mandir di ruang tv, sepertinya gadis itu sedang menunggu Ailita.

"AILITA!!" teriak Balqis langsung memeluk Ailita dengan erat sampai membuat gadis itu terhuyung ke belakang.

"Balqis, lepas woi!" ucap Ailita karena pelukan Balqis yang sangat erat.

Balqis terkekeh lalu melepaskan pelukannya. "Kenapa lo? Segitunya banget sampe nungguin gue segala," ucap Ailita.

"Lo tuh ya! Gue bingung nyariin lo kemana! Di telpon juga kagak dianggkat, Ini udah malem! Lo kemana aja sih dari tadi?!"  cerocos Balqis.

"Santai, santai dulu dong Kis, gue nggak kemana-mana kok."

Balqis mendengus kesal, "Pulang sama siapa lo?!"

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang