Bagian 27 ✅

1.5K 85 0
                                    

Balqis sudah siap dengan pakaian sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Balqis sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Gadis itu membawa pakaian seragamnya kemarin. Sebelum ke sekolah, Balqis pamit dengan Ailita.

"Gue kesekolah dulu ya Lit, gue harap setelah gue pulang nanti gue bisa liat lo tersenyum lagi," pamit Balqis lalu pergi.

Gadis itu mengeluarkan mobilnya dari area rumah sakit lalu menancap gas menuju ke arah sekolahnya. Sesampai di sekolah ia turun dan berjalan di koridor beberapa kelas. Lalu Balqis sampai di kelasnya.

Satu hari tanpa Ailita, hidup Balqis dan Naya serasa kosong. Keduanya pergi ke kantin untuk menyegarkan pikiran mereka. Sesampai di kantin keduanya hanya duduk lalu memesan makanan.

Manik mata Balqis menatap ke arah Dava yang duduk bersama dengan Evelyn dan Delvin, sedangkan Arga dan Maxine duduk di meja lain. Mereka memang tidak ingin bergabung dengan Dava.

"Duduknya lain-lain ya?" tanya Naya sambil menyuapkan bakso ke mulut nya.

"Dieman kayaknya," jawab Balqis mengedikkan bahunya lalu menyeruput jus jeruknya.

Di meja lain mata Maxine sangat memanas melihat Evelyn yang bergelayut manja di lengan Dava. Dava hanya bisa pasrah, ia hanya bisa diam saat Evelyn melalukan hal itu padanya.

"Makin makin aja kelakuan tuh anak," cibir Maxine.

Arga menghela nafasnya, "Biarin aja, lagian cuma adek sepupunya doang."

"Tetap aja Ga, pasti Ailita cemburu ngeliatnya. Buat dulunya dia ngebaperin Ailita kalo sekarang malah ngilang gitu aja?"

"Woi! Sombong amat lo berdua!"

Tiba-tiba saja Delvin datang menyapa keduanya.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Maxine to the point.

"Lo berdua kenapa?" tanya Delvin.

"Ailita masuk rumah sakit."

"Serius?! Gimana ceritanya?" tanya Delvin sedikit heboh.

"Dia pingsan di pinggir jalan. Gara-gara temen lo tuh permaluin orang seenaknya jadi pingsan kan dia," sewot Maxine.

"APA?!! AILI--- hmp," dengan cepat Arga dan Maxine menutup mulut Delvin.

Karena geram, Delvin menggigit kedua tangan itu hingga pemilik tangan mengaduh kesakitan.

"Sakit njir!" kata Arga.
"Sakit anying! Iuwhhh jorok lagi!" kata Maxine merasa jijik karena Delvin menggigit tangannya.

"Biarin! Lagian lo berdua hampir bikin gue mati tau nggak?" kesal Delvin.

"Makanya mulut lo jangan lemes kek."

"Gue kan syok nyet! Ailita beneran masuk rumah sakit?"

"Sekali lagi lo nanya, gue lempar ya lo ke pluto?!"

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang