Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)

Bagian 13 ✅

"Iya," jawab Ailita dan Balqis bersamaan.

"Nama lo siapa?" tanya Balqis.

"Arga," jawab Arga singkat.

"Kalian yang kemarin hampir kecelakaan itu kan?" lanjut Arga bertanya.

Ailita dan Balqis saling melirik satu sama lain. Apakah dia orang yang sama dengan orang yang menyelamatkan Ailita kemarin? "Iya," jawab Ailita dan Balqis bersamaan.

"Nama?" tanya Arga singkat.

"Gue Ailita dan ini sahabat gue Balqis," jawab Ailita memperkenalkan dirinya dan Balqis.

"Namanya sama," ucap Arga dalam hati.

"Kok gue kayak pernah denger nama abang ini ya? Tapi dimana?" batin Ailita.

Arga mengangguk lalu bertanya, "Kalian tinggal dimana?" tanya Arga.

"Di Lotte Hotel Moskow, kalau abang dimana?" tanya Ailita.

"Di komplek Moscow city," jawabnya.
Ailita mengangguk paham. "Sekali lagi gue minta maaf ya. Kita duluan ya bang!" ucapnya lalu pergi bersama Balqis.

Karena penasaran Arga langsung pulang ke rumah. Padahal tadi ia pergi untuk menghirup udara segar sembari berkeliling di taman kota. Sesampai dirumah Arga membongkar isi lemarinya, ia mencari sebuah foto yang telah diberi oleh tantenya kepada dirinya. Arga berharap kalau fotonya itu sama dengan wajah Ailita.

"Fotonya mana sih? Sialan, gue harus dapetin tuh foto," gerutu Arga membongkar seluruh isi lemarinya.

Di sisi lain ada Ailita dan Balqis yang sudah sampai di hotel.

"Balqis kartu keluarga gue nggak ada yang cocok di Rusia," keluh Ailita sambil membereskan barang-barang nya.

Malam ini mereka harus membereskan semua pakaiannya, dan besok kedua gadis itu akan kembali ke negara asalnya, Indonesia.

"Pegawai itu bilang apa?" tanya Balqis yang juga tengah menyusun barang-barangnya.

"Dia bilang nama gue sama nama kartu keluarga yang di Rusia beda."

"Kalau yang di Rusia namanya siapa?" tanya Balqis.

"Citra Clarissa Adinata."

Balqis menoleh, "Adinata? Kayak pernah denger gue."

"Bukannya itu nama keluarga yang diceritain bang Leo ya?" lanjut Balqis.

"Maybe," balas Ailita singkat.

• • •

"Gue nggak bisa tidur tenang anjir!" racau Arga karena tak bisa tidur dengan tenang.

Sudah dari tadi ia mencoba untuk tidur dengan tenang namun tetap saja hasilnya nihil, ia tak bisa tidur. Arga bahkan mencoba mendengarkan beberapa lagu agar ia bisa tertidur namun hasilnya tetap sama. Alhasil ia memilih untuk menelpon seseorang.