Bagian 40 ✅

1.2K 72 0
                                    

"DORR!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DORR!!"

"Astaga Balqis!!" geram Ailita karena Balqis selalu saja mengagetkannya.

Tawa Balqis meledak begitu saja. "Hahaha, cielah ngelamun aja lo!"

"Ck, gue lagi bingung Kis," ucapnya sambil mengobrak-abrik lemari pakaiannya.

"Bingung kenapa sih sahabat ku yang satu ini?" tanya Balqis duduk di bibir ranjang, memperhatikan seisi kamar mereka yang sekarang seperti kapal pecah.

"Cari bajunya Kis, gue bingung mau pakai baju apa buat malam ini."

Tadi disaat Ailita ingin pulang dari Cafe bersama Balqis, tiba-tiba saja Dava mengirim pesan kepadanya. Lelaki itu mengajak Ailita untuk jalan malam ini.

"Sini biar gue cariin."

Balqis pun terpaksa turun tangan untuk memilih baju yang pas untuk Ailita. Balqis heran kepada gadis itu, padahal Ailita sangat pandai dalam bergaya tapi kenapa malam ini ia bingung untuk memutuskan ingin memakai baju apa.

"Coba lo pakai yang ini," ucapnya dengan memberikan sepotong dress berwarna merah yang panjangnya hanya selutut Ailita.

Ailita mengangguk lalu mengganti pakaiannya didalam kamar mandi.

"Duh cantiknya pacar Dava, " goda Balqis saat Ailita sudah keluar dari kamar mandi.

Penampilan gadis itu tidak terlalu mewah, hanya simple saja. Dia memang mau selalu tampil sederhana, bukan karena Ailita tidak punya uang ya. Harta kekayaannya sama dengan harta kekayaan Dava dan Balqis.

Ailita memperhatikan dirinya di cermin, dress pilihan Balqis memang bagus tapi entah kenapa ia tidak percaya diri saat mengenakan dress tersebut.

"Lo serius gue pake ini Kis?" tanya Ailita sambil bercermin di kaca.

Balqis memijit pelipisnya yang rasanya ingin meledak, sudah 9 kali Ailita menanyakan hal itu padanya.

"Sekali lagi lo nanya kayak gitu, dapet undian kulkas lo Ailita!" kesal Balqis menghempas diri di ranjang.

"Tapi ini aneh banget Kis, gue nggak biasa pake dress, gue lebih suka pake kaos sama celana jeans," ucapnya sedikit gugup.

Ailita memang jarang memakai dress, ia lebih suka mengenakan kaos dan celana jeansnya.

"Udah nggak papa, lo cantik kok."

Ting nong! Ting nong!

Ailita mendengus kesal mendengar bel rumahnya berbunyi. "Siapa sih yang datang?" gerutu Ailita yang masih sibuk memberesi baju-bajunya yang berantakan.

"Ailita hp lo bunyi dodol, dari tadi kagak siap-siap ya lo?!" omel Balqis.

Ailita terkejut, "Lihat, notif dari siapa?"

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang