Bagian 54 ✅

1K 61 0
                                    

"Kamu apa-apan sih Dav?!" Ailita menghempas kasar tangan Dava saat mereka sudah keluar dari ruangan Osis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu apa-apan sih Dav?!" Ailita menghempas kasar tangan Dava saat mereka sudah keluar dari ruangan Osis.

Dava diam dan tak ingin berbicara, "Kamu kenapa? Kenapa kamu nggak sopan kayak gitu?!" Ailita mulai terbawa emosi ketika mengingat Dava yang bertingkah laku tak sopan di ruang OSIS.

"Aku biasa aja," jawab nya cuek.

"Tuhkan sekarang kamu cuek! Jelas-jelas kamu tadi nggak sopan potong pembicaraan aku sama Kak Adli, itu namanya nggak sopan Dava. Kamu nggak malu apa diliatin semua orang, pengurus OSIS?"

Memang benar kata Ailita, gadis itu sangat malu saat berada di ruang OSIS tadi, melihat tingkah laku Dava yang kurang sopan itu mampu menarik beberapa pasang mata ke mereka. Bahkan Naya yang notabenenya sebagai sekretaris OSIS pun melihat kejadian tersebut.

"Aku cuma nggak suka aja kamu akrab sama ketos itu," ucap Dava.

"Hanya itu? Kamu tau kan Dav kalo aku cuma anggep Kak Adli itu apa? Cuma sebagai Kakak kelas Dav, nggak lebih! Lagian apa salahnya sih kalo aku akrab sama orang lain?!" kini emosi Ailita benar-benar sudah terpancing.

"Aku nggak suka Lit! Aku nggak suka kalo kamu deket-deket sama cowok lain! Kamu cuma milik aku doang! Semakin akrabnya kamu sama Adli, maka semakin dalamnya perasaan Adli ke kamu, atau mungkin sebaliknya!"

"Kamu nggak bisa gitu Dav! Kamu nggak bisa larang aku, kamu nggak berhak untuk larang-larang aku untuk dekat sama siapa pun! Aku kan udah bilang kalo Kak Adli itu aku anggep Kakak kelas aku!"

Ailita masih mempertahankan bahwa dirinya tak memiliki hubungan lebih dengan Adli, ia merasa kalau Dava lah yang terlalu berlebihan.

"AKU CEMBURU ALITA! AKU CEMBURU! KAMU BISA NGERTIIN AKU GAK SIH?!" bentak Dava tepat di depan wajah Ailita.

Mata Ailita memanas, Dava barusan membentak nya? Gila! Dava yang biasanya berlaku manis kepadanya kini malah membentaknya, "Ok kalo kamu cemburu Dav! Aku terima. Tapi gimana sama nasib aku yang juga cemburu dengan kedekatan kamu dan Evelyn?! Aku juga cemburu Dav!" Ucap Ailita menggebu-gebu, dia juga cemburu dengan Evelyn.

"Cemburu apa? Aku kan udah bilang kalo dia cuma adik sepupu aku!"

"Terus aku juga udah bilang kalo Kak Adli cuma Kakak kelas aku! Kamu ngerti nggak sih?!" kini air mata gadis pengidap Ombrophobia tersebut tak bisa di bendung lagi, isak tangisnya kini mulai terdengar.

"ITU BEDA AILITA! ITU BEDA! KAMU GAK BISA SANGKUT PAUTKAN HUBUNGAN AKU SAMA EVELYN OLEH HAL INI!"

Isakan tangis nya kini berubah menjadi tangisan yang pecah hingga menggema di sepanjang koridor,"K-kamu jahat Dav! Kamu nggak pernah ngertiin perasaan aku! Aku juga nggak suka kalo kamu deket-deket sama sepupu kamu itu!"

"Ailita, dia cuma sepupu aku! Mustahil untuk aku bisa suka sama dia. Sedangkan kamu sama Adli? Kalian berdua gak ada hubungan saudara! Mungkin aja kan kalo kalian berdua saling mencintai dari dulu?"

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang