"Lah? Gue kagak ada nyuruh dia jemput kita," ujar Balqis jujur.
"Kenapa dia dateng? Kan hari ini gue bareng Dava dan lo bareng Delvin."
"YUHU!!!! NAYARA AMIRA EVARADO DATENG!!! SAHABAT GUE KEMANA SEMUA SIH?!!!"
Suara toa menggelegar itu terdengar dari arah tangga. Dengan langkah cepat Ailita dan Balqis keluar kamar dan menghampiri Naya yang sudah ada di ujung tangga.
"Astaga Nayara Amira Evarado! Suara lo kayak speaker sekolah!" cibir Balqis turun dari tangga menghampiri Naya yang masih di ujung tangga bawah.
"Nay lo kok jemput kita?" tanya Ailita.
"Lah gue mau sama lo berdua berangkatnya," kata Naya polos.
"Gini Nay, gue bakalan berangkat sama Delvin terus Ailita---"
"Oh, ya astaga! Gue lupa kalo Balqis kan udah jadian ama Delvin!" potong Naya menepuk jidatnya.
Balqis dan Ailita terkekeh pelan,"Hehehe itu lo tau Nay," kata Balqis cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.
"Sorry deh, kalo gitu gue diluan yah!" pamit Naya.
"Eh nggak bareng Maxine nih?" Celetuk Balqis dengan nada menggoda.
"Sialan lo!" umpat Naya kesal sambil tertawa.
Ailita dan Balqis tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Naya jika disingung mengenai Maxine, "Hati-hati Naya!!!" teriak Ailita yang di balas acungan jempol dari Naya.
Ailita dan Balqis beralih menatap sofa lalu menghempaskan bokong mereka ke sofa yang berada di ruang tamu, "Ck, Delvin mana sih? Kok lama banget," gerutu Balqis yang tangannya tak henti-hentinya menelpon nomor Delvin.
"Sabar Kis, mungkin kena macet."
"Ailita, ini masalahnya kita disuruh kumpul jam 06:50 dan ini udah jam 06:50."
"Sabar Kis, Dava juga belum jemput gue kok," ujar Ailita menenangkan.
Hingga tiba-tiba saja suara klakson mobil terdengar nyaring di pekarangan rumah bertingkat dua itu, Ailita dan Balqis saling melirik lalu berjalan untuk keluar.
"Gue yang menang!" ucap seseorang yang terdengar familiar di telinga Ailita dan Balqis, dia adalah Delvin.
"Apaan lo? Gue yang menang! Mobil gue duluan yang nyampe sini," balas seseorang tak mau kalah yang tidak lain adalah Dava.
Ailita dan Balqis mengurungkan niatnya untuk membuka pintu rumah, keduanya masih setia mendengarkan adu bacot antara Dava dan Delvin di luar sana, tak jarang juga keduanya tertawa pelan mendengar mereka dari dalam.
"Lah lo curang tadi! Lo motong mobil gue njir!"
"Salah lo itu mah! Siapa suruh mau gue potong!" protes Dava tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)
Fiksi Remaja(OPEN PO MULAI DARI TANGGAL 17 SEPTEMBER - 17 OKTOBER 2022) "Lo suka gue nggak, Lit?" "Pulang, ini udah siang." Lelaki itu menatap Ailita dengan ekspresi sebal. "Lo tau? Gue sama cewek lain jual mahal. Tapi sama lo, gue malah banting harga, Anjir...