(OPEN PO MULAI DARI TANGGAL 17 SEPTEMBER - 17 OKTOBER 2022)
"Lo suka gue nggak, Lit?"
"Pulang, ini udah siang."
Lelaki itu menatap Ailita dengan ekspresi sebal. "Lo tau? Gue sama cewek lain jual mahal. Tapi sama lo, gue malah banting harga, Anjir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo nggak papa kan?" tanya Dava dengan lembut.
"Nggak papa," jawab Ailita datar.
"Lit, sorry banget ya yang tadi," ucap Adli tak enak hati.
"Iya, nggak papa kok kak."
Dava, lelaki berparas wajah tampan ini kini menatap sinis ke arah Adli. Adli yang merasa ditatap sinis pun mencoba tak menghiraukan tatapan sinis dari Dava, ia memilih untuk pergi meninggalkan mereka dikoridor.
"Thanks." ucap Ailita dengan sangat pelan. Bahkan sangkin pelannya, sampai membuat Dava kurang jelas mendengarnya.
"Hm apa?" tanya Dava menundukkan badan nya ke arah bahu gadis kecil itu.
Balqis dan teman-teman Dava yang melihat mereka berdua, hanya bisa menahan tawa nya. Dava itu sangat senang menggoda Ailita, hingga membuat gadis itu kesal setengah mati.
"Thanks." Kali ini Ailita menguatkan sedikit suaranya. Dava mulai mendengarnya namun ia akan berniat menjahili gadis itu.
"Apa? Lo bilang apa?" tanya nya jahil.
"Nih, orang tuli kali ya?" gumam Ailita.
"Thanks!" Ailita menguatkan suaranya, bahkan Balqis dan teman Dava pun bisa mendengarnya.
"Lo ngomong apa sih? Gue nggak denger sumpah. Coba bisikin ke telinga gue." Dengan terpaksa Ailita mendekat ke telinga Dava dan membisikkan nya dengan pelan.
"Thanks anjir!" bisik nya ke telinga Dava.
Dava terkekeh puas karena bisa membuat Ailita jengkel setengah mati kepadanya.
"Apa? Lo bilang gue ganteng?!" teriak Dava sampai seisi sekolah memperhatikan mereka berdua.
Balqis dan kedua teman Dava tertawa puas melihat wajah Ailita yang sudah memerah seperti kepiting rebut saat itu juga.
"Anjir! Gue nggak bilang itu!" teriak Ailita dengan kesal. Karena kesal Ailita menarik paksa tangan Balqis dan pergi meninggalkan Dava.
• • •
Loster pelajaran sudah dibagi, dan seluruh murid pun bisa menjalankan aktivitas belajarnya seperti biasa.
Tak terasa bel istirahat pun tiba. Balqis dengan semangat yang membara kini mengajak Ailita kekantin untuk mengisi perutnya yang sudah seperti ingin demo.
"Lita, kantin yuk! Gue laper banget," ucap Balqis memegangi perutnya yang sudah keroncongan.
"Ayo!" Balqis tersenyum senang, keduanya pun pergi menuju ke kantin.