Bagian 14 ✅

1.7K 107 14
                                    

"Iya, nggak papa," ucapnya lalu pergi meninggalkan Ailita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iya, nggak papa," ucapnya lalu pergi meninggalkan Ailita.

Kelang beberapa menit listriknya sudah kembali menyala dan Ailita bisa segera menyelesaikan hukumannya. Setelah selesai membersihkan ruangan rapat Osis, Ailita pun kembali bersama kedua sahabatnya lalu mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.

Ailita dan kedua sahabatnya duduk di kantin sembari memesan makanan dan minuman. Begitu juga dengan Dava dan kedua temannya, mereka duduk di kantin dan tidak jauh dari tempat Ailita duduk.

Tadinya Ailita ingin memesan makanan untuk kedua sahabatnya tapi Balqis lebih dudlu berdiri dan memesan tiga porsi bakso beserta jus jeruk.

Dengan sedikit mengantri akhirnya ia dapat membeli pesanan mereka, dan saat ingin kembali ke mejanya sambil membawa nampan yang ada pada kedua tangannya tiba-tiba saja ada seorang lelaki yang tidak sengaja menyenggolnya.

Suara mangkuk yang pecah berhasil membuat seluruh penghuni kantin diam. Delvin meringis pelan, ceroboh sekali dirinya hingga meyenggol lengan Balqis.

"OMAIGAT, BAKSO GUE!" teriaknya histeris menatap tiga mangkuk bakso dan tiga gelas jus yang jatuh barusan.

Tatapannya beralih pada Delvin yang tengah menatapnya datar. "LO KALAU JALAN PAKE MATA DONG!" amuknya pada Delvin, tak perduli dengan seluruh penjuru kantin tengah memusatkan pandangan mereka pada Balqis dan Delvin.

"Enak aja lo nyalahin gue! Makanya kalo mau balik badan liat-liat dong!" elak Delvin.

Balqis mendelik tidak terima. "Gila ya lo? Jelas-jelas lo tuh yang harusnya nggak ceroboh nyenggol gue!"

"Ngadi-ngadi lo! Jelas-jelas lo yang salah, ngapa jadi nyalahin gue?!"

"Nggak mau tau gue, lo bersihin tu semuanya, kalau masalah ganti piring biar gue aja yang ganti. Tapi lo harus bersihin tu yang tumpah!" perintah Balqis.

"Bushet enak banget mulut lo bilang begitu! Lo kata gue babu lo disuruh bersihin bekas tumpahan kuah bakso lo?" sewot Delvin merasa tidak terima.

Mau diletak dimana harga dirinya kalau disuruh membersihkan bekas tumpahan bakso Balqis.

"Terus lo nyutuh gue yang bersihin?!"

"Bakso siapa yang tumpah? Lo kan? Yaudah, sana bersihin sendiri!"

"Gue nggak mau tau ya, pokoknya harus lo bersihin ini semua!"

"OGAH!" kata Delvin.

"BERSIHIN!"

"Males."

"BER--"

"Neng udah, biar saya aja yang bersihin," lerai buk kantin.

"Nggak usah bu, biar dia aja," kata Balqis menunjuk Delvin.

Delvin mendelik kesal. "Ogah!" tolaknya.

Ailita Ombrophobia [END] (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang