4

142 5 3
                                    

Huftt ..
Akupun menaruh hp ku di atas meja dengan muka kesal.

“ Sa kenapa kamu? Kok cemberut gitu? ” tiba tiba dia nylonong datang, dan lagi lagi mengagetkan ku.
“ bunda, papa dan kak ian ke bali ngurus dokumen papa ” lesu nya aku.
“ ya udah aku temenin kamu .. Aku tidur di rumah kamu yaa.”
“ bener? Makasih yaaa la ” senangnya aku, ada temen di rumah.

Tak terasa pelajaran kiler sudah berlalu, dan akhirnya sudah waktunya pulang.

“ sa pulang bareng aku yaa ” harap lala.
“ oke lah la ”

Saat kami tengah berjalan menyusuri lorong kelas dan menuju ke parkiran. Tiba tiba aku tercengang saat mau menuju ke mobil lala. Aku melihat teman teman Rahmat yang sedang di menunggu seseorang. Sontak aku ingat dengan ucapan Rahmat tadi. Aku langsung menoleh ke arah lala yang sedari tadi menatapku. Aku pun langsung menghampiri lala.

“ la aku lupa ada janji sama rahmat ” cemasku.
“ oh iya sa, lupa aku ... Trus gimana? Atau aku aja yang nyamperi dia? Aku takut kamu di apa apain sama kutu kupret itu. ” kecemasan terlihat di raut lala.
“ jangan la, biar aku saja. Kamu pulang aja dulu. Aku Gpp ” aku mencoba menenangkan situasi.
“ bener? Nanti kalau ada apa apa call aku! ”
“ iya ”

Aku pun langsung meninggalkan lala dan segera ke arah mobil rahmat. Tatapan cengengesan teman teman nya meragukan langkah ku.

“eh di tunggu di dalem” ujar rendra salah satu teman rahmat . Di dalam teman rahmat ada 3 orang yaitu rendra, fauzy dan naja.

Aku hanya mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil keren nya rahmat itu. Sesudah nya di dalam mobil aku hanya menatap ke arah kedepan dan diam. Aku kaget saat Rahmat memegang tangan ku, akupun langsung melepaskan genggamannya. Namun naas, genggamannya tak bisa ku lepas.

“kenapa?”
ujar dia sambil menatap tajam mataku. Akupun mencoba memberanikan diri untuk berkata.
“ mau bilang apa? Langsung to the point aja! Gak usah basa basi!”
ujarku penuh dengan amarah.
“ apa kamu bilang!! ”
bentak dia sambil menguatkan genggaman tangan ku. Aku mencoba menahan rasa sakit.
“ kalo gak ada yang penting, aku pulang ”
ujarku menahan emosi.
“ oke pulang lah. Aku gak butuh ”
dia langsung melepas genggamannya.

Akupun langsung membuka pintu mobil dan segera keluar.

“ huffttt ... Awas aja kau! ” gerutuku sambil menajamkan mata ke arah 3 sahabat nya itu.

Aku berjalan menyusuri jalan sekolah, saat aku di depan gerbang sekolah, tiba tiba mobil itu menghalangi langkahku, dan keluarlah rahmat. Tanpa berkata apa apa, dia langsung menarik tanganku dan menyuruhku masuk ke dalam mobil.

“ masuk!! ” bentak dia.
Akupun langsung masuk tanpa berkata apa apa.

Tak lama kemudian rahmat masuk ke dalam mobil dengan menutupnya secara keras. Aku tahu dia sedang marah, tapi kenapa marah kepadaku. Dia langsung menatap tajam mata ku dan mengenggam tangan ku secara erat, dan menjalankan mobilnya secara ugal ugalan.

“ jangan gini mat! Aku takut! ”aku menangis saat dia semakin mengencangkan gas nya.
“tolong berhenti .. Hix hix ..
Kamu mau apa?” dia pun langsung berhenti secara mendadak.
“kamu jangan nangis! Aku nggak apa apain kamu!” bentaknya.
“ ya aku takut .... Hix hix ... ”
“ sayang .. Kamu jangan nangis lagi  .. ” tangannya sambil mengusap pipi ku yang penuh dengan air tangisan.

Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang