6

119 4 0
                                    

18.30 WIB

Akhirnya aku selesai mandi dan bersih bersih. Terdengar suara hp dari meja belajar ku, namun ku sengaja tidak melihatnya. Saat aku mau mengambil baju, aku mendengar suara seseorang yang memanggilku di balik pintu kamar. Aku pun segera membuka pintu kamarku.

“Non .. Non ...” ujar seseorang di balik pintu kamarku. Setelah ku buka pintu kamarku, ternyata itu bibik.
“ iya ada apa bik ” ujarku.
“itu non ada pemuda di teras rumah, katanya pacar non.” ujar bibik dengan kebingungan.
“ pacar? Siapa? ” di dalam pikiranku hanya ada tanda tanya. Apakah mungkin itu Arjun?.. Entahlah. Aku langsung menghampiri pemuda itu tanpa berfikir panjang.

Arjun putra wijaya.
Dia adalah pemuda yang baik, tampan, tinggi, sempurna bagiku. Dia ialah  pemuda yang aku rindukan selama ini. Namun, entah mengapa dia menghilang begitu saja.

Akupun sudah ada di teras rumah, aku melihat sosok nya dari belakang yang begitu sempurna. Tak terasa air mata ku menetes secara perlahan.

Tuhan .. Ku ucapkan terima kasih kepadamu. Telah sekian lama aku menunggunya, dan akhirnya kau pertemukan aku dan dia di waktu yang tepat.

Aku langsung memeluk dia dari belakang, begitu indahnya hari ini.

“ Eh! ” ujar dia. Sambil membalikkan badan ke belakang. Aku pun langsung melepas pelukanku dan mendongak ke atas. Terasa tersambar, dia yang ku kira arjun ternyata dia adalah rahmat. Aku pun langsung menghapus air mataku.
“kenapa kamu?” tanya nya.
“ Mm .. Nggakpapa kok. Ngapain kamu kesini?” ujarku penuh kekecewaan.
“ aku tadi udah telfon kamu dan chat kamu! Tapi kamu nya nggak respon. ” jelasnya sambil menajamkan mata.
“ emang penting? ” tanyaku.
“ ya penting! Aku tuh pacar kamu! ” bentak dia.
“ pacar? Heh kau mimpi apa gimana sih? Kita nggak pacaran!! ” tegasku. Namun, dia menarik pundakku sampai wajah kita hampir bersentuhan.
“besok kamu aku jemput!” bisiknya sambil mencium keningku. Mata ku sontak melotot saat dia mencium keningku tanpa seizin ku. Dan dia pun langsung pergi pulang.

Setelah itu, aku langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintunya. Aku melihat bibik dan si mbok tengah melihatku dengan bingung, aku pun langsung menjelaskan kepada mereka, dan akhirnya dia mengerti. Karna kejadian ini sampai tau oleh bunda, papa dan kak ian, pasti aku langsung di marahi. Akupun meninggalkan mereka dan segara menuju ke kamarku dan langsung tidur.

Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang