16.KERTAS PINK

3K 158 3
                                    

Selamat membaca! Vote! Vote! Vote! 

"Kejahatan dibalas kejahatan"
-secret-

...

Pagi yang cerah, angin yang bertiup beriringan menyanyikan suasana sendu berkepanjangan.

Aura turun dari mobil bara, mereka berdua berjalan beriringan. Mengenakan baju hitam gelap, disebuah tempat yang penuh tanah.

Setelah sampai disebuah gundukan tanah yang masih basah.Perlahan Aura menjatuhkan kelopak bunga warna warni diatas tanah yang basah.

Sudah hampir 1 minggu, sejak kematian Aldi dan Baim. Keluarga mereka sudah mulai mengikhlaskan begitu juga dengan Aura dan Bara.

"Lo yang tenang disana ya di, lo itu adalah orang yang paling baik didunia ini. Lo itu sahabat yang gak akan pernah ada duanya. "Bara mengusap nisan aldi.

Aura masih bungkam, dia sebenarnya paling anti kalo disuruh ke pemakaman. Selain karena dia bisa melihat sosok sosok menyeramkan, pemakaman mengingatkan dia pada ibundanya.

Bara menatap manik mata coklat, dia tersenyum ramah. "Kita berangkat sekarang, Jessi sama bisma udah nunggu kita. "

Aura mengangguk, perlahan dia bangkit. Bara mengenggam tangannya, Lalu berjalan meninggalkan pemakaman Aldi.

Sekitar 30 menit mereka berempat berkumpul, disebuah tempat yang yang cukup sudah familiar sejak 1 minggu yang lalu.

Rumah sakit jiwa, rumah baru Amira amianti.setelah kematian Baim,Amira menjadi sering histeris . Seperti orang yang sudah tidak punya akal, dia sering sekali melukai dirinya sendiri.

Mereka berempat memasuki sebuah ruangan tunggu. Disana banyak sekali orang-orang yang seperti Amira sekarang. Mereka meronta-ronta, tertawa lalu menangis.

Aura dan jessi selalu menangis saat melihat Amira yang sedang histeris. Ruangan Amira berbeda dengan ruangan yang lain, temboknya dicat warna abu-abu dan saat ada orang yang menjenguk. Ia selalu disimpan disebuah ruangan yang dibatasi kaca dan lubang udara.

Setelah 15 menit menunggu, mereka diperbolehkan menjenguk Amira. Gadis berambut pendek dan mengenakan baju tidur warna ungu itu. Duduk melamun, Keempat remaja itu mulai mengajak Amira berbicara.

"Pagi mira, gimana keadaan kamu? "

"Baik! "Jawabnya

Mereka berempat tersenyum haru, setelah 7 hari dijam yang sama mereka mencoba berbicara dengan Amira, namun dia hanya diam dan kembali histeris.

"Aku yakin kamu pasti sembuh ko. "

"Gw enggak sakit! Kalian gaboleh jahat sama gw, gw sayang sama kalian, sayang juga sama baim. Ta-pi. "Amira menjeda kalimatnya.

"AURA! UDAH BUNUH BAIM!!!!! "amira histeris lagi. Mereka binggung, kenapa Aura yang disalahkan.

"GW KURANG BAIK APA SAMA LO RA! JADIIN LO SAHABAT GW! TAPI LO BUNUH COWOK GW! "

"Aku gak pernah bunuh baim, aku gak mungkin ngelakuin hal itu. "Ucap Aura.

"Ia mira, ga mungkin Aura kelakuin hal itu. Dia kan selalu sama kita. "Bela jessi.

AURA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang