29.JEBAKAN

2.6K 152 2
                                    

Yuk para reader untuk mengklik tombol bintang dibawah, agar Author semangat buat lanjutin lagi❤❤

Rumah sakit

Sudah dua hari ini satria dirawat, luka di perutnya tidak terlalu dalam. Dia akan diperbolehkan pulang jika Satria sudah bisa jalan.

Aura menatap gadis yang sedang mengobrol hangat dengan Satria. Dia Angela teman sekelas Aura sekaligus pacar dari satria.

Bara menepuk pelan pundak Aura, membuat Aura sedikit terkejut. "Gue mau lo selalu ada buat gue ra, dan gue bakal selalu ada buat lo. "Ucap Bara

Aura tersenyum. "Iya Bar. "

"Jangan pacaran dirumah sakit yaa adik adiku sayang. "Ucap Albian sembari cengengesan.

"Ish Bang Al! "

Arvan dan Haidar pergi kekantor polisi untuk melihat keadaan Hanna. Wanita tua yang menyebalkan itu sudah sangat keterlaluan.

Satria melihat kearah Bara yang sedang tertawa bersama Albian dan Aura.

"Andai gue bisa jadi Albian. Jadi kakak yang baik buat adiknya. " Batin Satria

Malam pun tiba, Angela sudah pulang dijemput mamahnya. Sekarang diruangan ltu tinggal satria Aura Bara dan al saja.

Ketiga remaja itu mendekati satria. "Sorry... "Lirih satria

"Gue ngerti ko Bro, kalem aja. "

"Iya kak gapapa. "

"Iya sat, "

Satria menangis melihat ketiga manusia Baik ini, walaupun satria sering membuat mereka sakit hati, namun mereka mudah sekali memaafkan.

Arvan dan Haidar menghampiri mereka. "Gimana sat, kamu udah baikan?masih sakit ga perutnya?"

"Satria udah bisa bangun ko pah, makasih ya pah udah balik lagi buat kita. "

Haidar tersenyum Haru."oiya sat,lo inget gak kenapa lo bisa nyasar dihutan?"

"Lo tau dari Mana Al?"

Aura menyikut perut kakaknya lagi."jangan sekarang Bang!dia belum sembuh!"

"Kebiasaan deh ra,lo nyikut gue mulu!"

"Udah udah jangan berantem."

Satria nampak berfikir, "Gue Ajak seseorang.dia lebih tua dari gue."

"Cewek?"tanya Aura

Satria menggeleng."Bukan!cowok dia pake baju hitam.dan saat di mau ngebunuh gue.Ada cewek yang nolongin gue."

"Cowok? Oh apa Cewek itu sendirian?"

"Engga cewek itu sama anak kecil,seusia Bara."

"Itu gue..."lirih Aura pelan

Arvan menceritakan semuanya ke satria dan akhirnya satria mengerti mengapa selama ini Bara sangat khawatir pada pacarnya ini.

"Kamu tahu siapa anak laki-laki yang nyulik kamu? "Tanya Arvan

"Kalo gak salah namanya sian. "

"Sian? Namanya asing. "

"Terus kamu tahu siapa pemilik gubuk tua ditengah hutan itu? "

Satria menggeleng. Sian siapa dia?

...

Keesokan harinya Aura dan Bara datang kekantor polisi untuk melihat nyonya hanna.

Aura melihat kearah Bara, tangannya dingin. Dia kelihatan takut. Namun tiba-tiba saja tangannya mengerat. Wajahnya berubah menjadi datar seperti biasa.

AURA [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang